Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kelompok HAM Klaim Pasukan Keamanan Iran Tewaskan 326 Orang dalam Aksi Protes Nasional

Susi Susanti , Jurnalis-Minggu, 13 November 2022 |16:42 WIB
Kelompok HAM Klaim Pasukan Keamanan Iran Tewaskan 326 Orang dalam Aksi Protes Nasional
Kelompok HAM menglaim 326 orang meninggal akibat protes Iran (Foto: Mddle East Images)
A
A
A

IRAN - Kelompok Lembaga Swadaya Manusia (LSM) Hak Asasi Manusia Iran (IHRNGO) yang berbasis di Norwegia mengklaim pasukan keamanan Iran telah menewaskan sedikitnya 326 orang sejak protes nasional meletus pada dua bulan lalu.

Menurut laporan terbaru pada Sabtu (12/11/2022), jumlah itu termasuk 43 anak-anak dan 25 wanita. Dia mengatakan jumlah yang dipublikasikan mewakili jumlah minimal mutlak.

IHRNGO telah mendesak masyarakat internasional untuk mengambil "tindakan tegas dan tepat waktu" atas meningkatnya jumlah korban tewas dan menegaskan kembali perlunya membangun mekanisme untuk "meminta pertanggungjawaban otoritas Republik Islam atas pelanggaran berat hak asasi manusia mereka."

Baca juga: Protes Anti Pemerintah, Polisi Iran Mendakwa 1.000 Orang di Persidangan Massal Terbuka

“Membangun mekanisme investigasi dan akuntabilitas internasional oleh PBB akan memfasilitasi proses meminta pertanggungjawaban pelaku di masa depan dan meningkatkan biaya penindasan berkelanjutan oleh Republik Islam,” kata direktur IHRNGO Mahmood Amiry-Moghaddam, dikutip CNN.

Baca juga: Iran Tangkap 14 WNA Terkait Kerusuhan Protes Anti Pemerintah, Termasuk dari AS hingga Prancis

Menurut IHRNGO, sejak dimulainya protes, kematian telah dicatat di 22 provinsi. Sebagian besar dilaporkan di provinsi Sistan dan Baluchistan, Teheran, Mazandaran, Kurdistan, dan Gilan.

CNN tidak dapat memverifikasi angka tersebut secara independen karena media non-negara, internet, dan gerakan protes di Iran semuanya telah ditekan dan ditutupi. Jumlah korban tewas bervariasi menurut kelompok oposisi, organisasi hak asasi internasional, dan jurnalis yang melacak protes yang sedang berlangsung.

Iran menghadapi salah satu perbedaan pendapat terbesar dan belum pernah terjadi sebelumnya setelah kematian Mahsa Amini, seorang wanita Kurdi Iran berusia 22 tahun yang ditahan oleh polisi moral yang diduga tidak mengenakan jilbabnya dengan benar.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement