BALIÂ -Â Tiga jenis tari tradisional Indonesia menjadi suguhan budaya yang menarik saat penyambutan para pendamping Kepala Negara KTT G20 di Spouse Program KTT G20 yang berlangsung di Sofitel Nusa Dua Beach, Rabu (15/11/2022).
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesodibjo menyampaikan, tiga tari tradisional yang ditampilkan adalah Tari Merak, Tari Pendet, dan Tari Tor-tor.
“Kami menampilkan berbagai tarian, yaitu Tari Merak, Tari Pendet, dan Tari Tortor. Para spouse sangat menikmati dan mengapresiasi keanekaragaman budaya dan tradisi Indonesia,” kata Angela, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Perindo Bidang Ekonomi Digital dan Kreatif itu, Selasa (15/11/2022).
Adapun, Tari Merak merupakan tarian tradisional dari Jawa Barat. Kesenian tari ini diambil dari perilaku burung Merak jantan ketika ingin menarik perhatian Merak betina.
Sedangkan Tari Pendet merupakan tari tradisional asal Bali. Pendet ditampilkan pada upacara keagamaan atau sebagai tarian penyambutan. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.
Seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet sebagai sambutan selamat datang, meski tetap mengandung makna yang sakral-religius.
Sementara itu, Tari Tortor adalah tari tradisional suku Batak. Mulanya adalah tari ritual dan sakral yang dipertunjukkan pada acara pemakaman, upacara penyembuhan, dan upacara tradisional Batak lainnya.
Tari ini menampilkan harapan dan doa. Makna dari gerakan-gerakannya menunjukkan Tortor adalah sebuah media komunikasi, di mana melalui gerakan yang disajikan terjadi interaksi antara partisipan upacara.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News