Gelombang demonstrasi terbaru belum pernah terjadi sebelumnya sejak gerakan pro-demokrasi Lapangan Tiananmen pada 1989. Sejak Xi berkuasa pada tahun 2012, Partai Komunis telah memperketat cengkeramannya pada semua aspek kehidupan, meluncurkan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, dan membangun -negara pengawasan teknologi.
Pernyataan Xi muncul ketika beberapa daerah di China menunjukkan indikasi mereka akan melonggarkan beberapa pembatasan Covid, termasuk mencabut penguncian dan mengizinkan beberapa pasien Covid untuk dikarantina di rumah, menyusul protes anti-lockdown yang meluas di seluruh negeri.
Sementara itu, pejabat asing telah mencatat pergeseran Beijing pada pembatasan pandemi. Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Wendy Sherman mengatakan pada Jumat (2/12/2022) bahwa protes yang meluas di China "berpengaruh" dalam melonggarkan beberapa aturan Covid.
Berbicara di sebuah acara di American University, Sherman mencatat bahwa protes telah mereda, dan mengatakan sebagian alasannya adalah karena "mereka benar-benar berpengaruh", mengutip contoh China yang membiarkan orang dikarantina di rumah.
“Pada saat yang sama, saya tidak naif, dan Tiongkok menggunakan pasukan keamanan mereka untuk meredam protes,” terangnya.
“Jadi ini bukan berita bagus,” ujarnya.
“Tapi protes memang penting,” lanjutnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(sst)