CHINA - Presiden China Xi Jinping telah mengakui rasa frustrasi warga China di tengah strategi nol-Covid yang tak henti-hentinya dari pemerintahnya sehingga memciu protes hebat.
Hal ini diungkapkan seorang pejabat Uni Eropa (UE) kepada CNN, dalam sambutan pertamanya tentang protes yang telah meletus di seluruh negeri dalam beberapa hari terakhir.
Pejabat itu menjelaskan Xi mengatakan kepada Presiden Dewan Eropa Charles Michel di Beijing pada Kamis (1/12/2022) bahwa para pengunjuk rasa "kebanyakan pelajar" yang frustrasi setelah tiga tahun Covid, dan mengisyaratkan potensi pelonggaran langkah-langkah pencegahan China.
“Xi juga mengatakan Omicron kurang mematikan dibandingkan Delta, yang membuat pemerintah China merasa lebih terbuka untuk melonggarkan pembatasan Covid lebih lanjut,” kata pejabat UE itu.
Baca juga: Protes Covid China, PBB Dukung Hak Pengunjuk Rasa untuk Berkumpul dan Berserikat Secara Damai
Pejabat itu berbicara tanpa menyebut nama, mengutip norma profesional Eropa.
Namun, pejabat tersebut tidak dapat mengonfirmasi apakah Xi mengucapkan kata "protes" dalam bahasa Mandarin, atau mengatakan kata-kata apa yang sebenarnya digunakan oleh pemimpin China untuk menggambarkan kerusuhan baru-baru ini atas pembatasan tersebut.
Seperti diketahui, demonstrasi yang jarang terjadi telah mengguncang China dalam beberapa hari terakhir karena negara itu mendekati akhir tahun ketiga dari kontrol ketat terhadap kehidupan sipil.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News