Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ada Tanda-Tanda Kelegaan Usai China Longgarkan Aturan Ketat Covid, Warga: Orang Perlu Bekerja dan Makan

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 08 Desember 2022 |13:10 WIB
Ada Tanda-Tanda Kelegaan Usai China Longgarkan Aturan Ketat Covid, Warga: Orang Perlu Bekerja dan Makan
China melonggarkan aturan Covid-19 (Foto: Medical Xpress)
A
A
A

CHINA – Ada tanda-tanda kelegaan yang dirasakan warga China usai pemerintah mengumumkan pelonggaran aturan ketat Covid-19.

"Sudah waktunya untuk membuka China, sudah tiga tahun, kita harus membuka sepenuhnya," kata seorang warga Beijing yang meminta untuk tidak disebutkan namanya kepada AFP.

"Orang perlu bekerja dan makan, Anda tidak bisa hanya menyuruh orang untuk tidak meninggalkan rumah mereka lagi," ujar warga yang lain.

Baca juga:  China Longgarkan Aturan Ketat Covid-19 Secara Nasional, PCR Dikurangi hingga Isolasi Mandiri di Rumah

"Jika orang khawatir sekarang, mereka harus tinggal di rumah dan menghindari keluar, orang lain perlu bekerja dan melanjutkan hidup,” terang warga yang lain.

Baca juga: Xi Jinping Sebut Warganya Frustasi Akibat 3 Tahun Pandemi hingga Picu Demonstrasi

Outlet media milik pemerintah The Paper melaporkan pencarian di aplikasi perjalanan terbesar di negara itu, Ctrip, untuk tiket penerbangan menjelang Tahun Baru Imlek bulan depan mencapai rekor tertinggi tiga tahun.

Adapun analis di perusahaan Jepang Nomura mengatakan mereka memproyeksikan Produk Domestik Bruto (PDB) China akan pulih tahun depan setelah relaksasi.

Namun, analis memperingatkan, China tampaknya tidak siap menghadapi gelombang besar infeksi Covid-19.

"Mungkin harus membayar penundaannya untuk merangkul pendekatan 'hidup dengan COVID-19'," ujarnya melalui email.

Sementara itu, aliran data menunjukkan dampak masif dari nol-Covid pada ekonomi China .

Pemerintah merilis data sebelum pengumuman pada Rabu (7/12/2022) yang menyatakan impor pada November telah turun 10,6 persen tahun-ke-tahun, penurunan terbesar sejak Mei 2020. Ekspor turun 8,7 persen dibandingkan periode yang sama.

Seperti diketahui, protes kian memanas terjadi di China karena kebijakan ketat Covid. Pihak berwenang dengan cepat menindak demonstrasi, mengirim pasukan keamanan ke jalan-jalan dan mengerahkan sistem pengawasan berteknologi tinggi terhadap pengunjuk rasa.

Namun, pemerintah juga mulai melonggarkan pembatasan, dengan beberapa kota di China secara tentatif membatalkan pengujian massal dan membatasi pergerakan.

Dan setelah didominasi oleh liputan tentang bahaya virus dan adegan kekacauan pandemi di luar negeri, media milik pemerintah China secara dramatis mengubah ‘nadanya’ untuk mendukung menjauh dari nol-Covid.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement