Castillo juga meminta Pengadilan Hak Asasi Manusia Inter-Amerika untuk menengahi atas namanya, dan puluhan pendukung berkumpul di penjara menuntut dia dibebaskan.
Namun, sumber dari kantor kejaksaan dan analis mengatakan Castillo tidak bisa dibebaskan selama Mahkamah Agung menyelesaikan permintaan jaksa.
Pengadilan Peru mengatakan di Twitter bahwa pihaknya akan mengadakan sidang pada Jumat, (16/12/2022) atas "permintaan penahanan praperadilan selama 18 bulan terhadap mantan presiden Pedro Castillo dan (mantan Perdana Menteri) Anibal Torres, yang diselidiki atas kejahatan pemberontakan dan lainnya."
(Rahman Asmardika)