Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bukti Baru Pesawat Malaysia Airlines MH370 Ditemukan di Madagaskar, Kuatkan Alibi jika Pilot Sengaja Jatuhkan Pesawat

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 16 Desember 2022 |16:18 WIB
Bukti Baru Pesawat Malaysia Airlines MH370 Ditemukan di Madagaskar, Kuatkan Alibi jika Pilot Sengaja Jatuhkan Pesawat
Bukti baru terkait hilangnya pesawat MH17 ditemukan di Madagaskar (Foto: Richard Godfrey)
A
A
A

MADAGASKAR - Sepotong puing yang ditemukan terdampar di Madagaskar mungkin menyimpan petunjuk untuk memecahkan misteri hilangnya pesawat MH370 pada 2014 silam.

Mungkinkah puing-puing yang ditemukan di pantai di Madagaskar memegang kunci untuk mengungkap nasib Malaysia Airlines MH370?

Setelah hampir sembilan tahun dengan bukti terbatas untuk dikerjakan, insinyur Inggris Richard Godfrey dan pakar MH370 yang berbasis di Amerika Sertikat (AS) Blaine Gibson percaya bahwa kerusakan pada bagian roda pendaratan Boeing 777-200ER yang ditemukan menunjukkan upaya yang disengaja untuk menurunkan pesawat.

BACA JUGA:  Pengadilan Belanda Putuskan MH17 Sengaja Ditembak Jatuh dengan Rudal Buatan Rusia

Potongan puing besar berukuran 32"×28” diketahui terdampar di Pantai Selatan Semenanjung Antsiraka setelah badai tropis Fernando pada Maret 2017. Puing tersebut dibawa pulang oleh seorang nelayan setempat yang tidak menyadari pentingnya penemuannya, yang kemudian menyimpan benda tersebut di kebunnya selama lima tahun.

BACA JUGA: 5 Fakta Malaysia Airlines MH17 Ditembak Rudal Rusia, Pengadilan Belanda Sebut Sengaja Dilakukan   

Kemudian, pada November lalu, Gibson dan seorang temannya melihat potongan itu bersama puing-puing laut lainnya, mencatat kemiripannya yang mencolok dengan puing-puing MH370 yang dikonfirmasi lainnya yang telah melayang melintasi Samudera Hindia. Meskipun benda itu belum menjalani analisis resmi, benda itu diyakini kuat sebagai pintu trunnion roda pendaratan pesawat.

Setelah pemeriksaan lebih lanjut, kerusakan pada reruntuhan tampaknya menggambarkan akhir yang cepat dan kejam bagi pesawat dan 239 penumpangnya. Tanda irisan yang dalam yang berasal dari sisi interior diteorikan disebabkan oleh "kekuatan yang signifikan" saat tumbukan, membuat Godfrey dan Gibson menyimpulkan bahwa roda pendaratan pesawat "sangat mungkin" diperpanjang saat terkena benturan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement