JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkapkan angka perceraian terus mengalami peningkatan. Sesuai data tahun 2021, tercatat sebanyak 580.000 perceraian terjadi selama setahun.
“Sekarang ini perceraian meningkat. Ngeri lo, sekarang nih kemarin tahun 2021 yang cerai kan laporannya secara nasional lebih dari 580.000 itu kan banyak sekali,” ungkap Hasto dalam Refleksi 1 Tahun Upaya Percepatan Penurunan Stunting secara virtual, Jumat (16/12/2022).
Artinya, kata Hasto, selama setahun ada 580.000 janda dan kemudian ada potensi anaknya terlantar akibat orang tua yang bercerai. “Bisa dibayangkan loh, 1 tahun itu ada 580.000 orang yang inkrah yang sudah divonis cerai.”
“Berarti ada 580.000 janda ya kan, ada 580.000 keluarga yang divorce, kemudian akhirnya anaknya juga terlantar ya kemungkinan karena tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua ada broken home orang tua, anaknya pastilah rasa tidak nyaman,” katanya.
Oleh karena itu, Hasto mengatakan pemerintah atau negara harus hadir untuk mencegah agar tidak terjadi perceraian. “Jadi siapa sih yang akan memperhatikan supaya tidak cerai kan butuh, pemerintah atau negara hadir.”
“Kan sekarang ini masih kita mempertahankannya setelah dia mengajukan gugat perceraian itu kemudian kita memediasi namanya ya, tapi kan itu sudah delay ya, udah telat ya kan, ibarat penyakit sudah terminal state ini sudah stadium 4 ya, hampir sampai membawa gugatan ke pengadilan Agama kemudian baru diberikan apa ya dimediasi itu kan udah telat itu konflik nya udah panjang itu,” papar Hasto.
Hasto pun menambahkan bahwa mencegah agar tidak terjadi perceraian ini harus dari hulu. “Nah ini sebetulnya kita bisa berperan di Hulu, jadi bagaimana supaya keluarga keluarga tuh damai. Nah ini masalah-masalah yang penting sekali. Yang muda-muda seperti ini nah ini kan kan yang bisa mencegah,” tambahnya.
(Khafid Mardiyansyah)