SEOUL - Korea Utara (Korut) pada Selasa (20/12/2022) mengecam strategi baru Jepang di bidang keamanan dan memperingatkan bahwa hal itu "salah" dan "berbahaya" bagi situasi di kawasan.
Menurut kantor berita KCN, pernyataan itu disampaikan oleh juru bicara kementerian luar negeri Korut, beberapa hari setelah Jepang mengungkapkan rencana pengembangan militer terbesar sejak Perang Dunia Kedua.
BACA JUGA: Adik Kim Jong-un: Sanksi Tak Akan Hentikan Pengembangan Rudal Korut
Rencana itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan dan kekhawatiran dunia pada invasi Rusia di Ukraina.
BACA JUGA: Korea Utara Konfirmasi Uji Tahap Akhir Satelit Mata-Mata, Target Selesai pada April 2023
"Jepang sedang membawa krisis keamanan serius di Semenanjung Korea dan di kawasan Asia Timur dengan mengadopsi strategi keamanan baru yang secara efektif menunjukkan kemampuannya melakukan serangan lebih dulu terhadap negara lain," kata sang pejabat dalam pernyataan, seperti dikutip KCNA.
Situasi keamanan di kawasan itu dinilai telah "berubah secara fundamental" akibat kebijakan baru Jepang.
Dia menyebut langkah tersebut sebagai pelanggaran Piagam PBB dan "ancaman serius" bagi perdamaian dunia.
"Kami perjelas sekali lagi bahwa kami memiliki hak untuk mengambil tindakan militer secara tegas dan menentukan demi melindungi hak-hak mendasar kami… untuk merespons situasi keamanan kawasan yang rumit ini," kata pejabat itu, dikutip Antara.
"Jepang akan segera mengetahui bahwa ketakutan yang ditimbulkan benar-benar salah dan pilihannya sangat berbahaya," tambahnya.
Menurut data saat ini, rencana lima tahunan Tokyo yang disebut pejabat Korut itu akan menjadikan Jepang negara dengan anggaran militer terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat (AS) dan China.
(Susi Susanti)