Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Patung Kepala Raksasa Ditemukan di Hutan Bandung, Begini Penampakannya!

Adi Haryanto , Jurnalis-Selasa, 20 Desember 2022 |22:15 WIB
Patung Kepala Raksasa Ditemukan di Hutan Bandung, Begini Penampakannya!
Patung kepala raksasa di Bandung (Foto: Adi Haryanto)
A
A
A

BANDUNG BARAT - Patung kepala mirip arca serta sebuah relief ukiran ditemukan warga di sekitar kawasan Hutan Maribaya, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang masuk area Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda. Ukuran patung kepala itu cukup besar dengan diameter sekitar kurang lebih tiga meter dan telah dipenuhi lumut.

Patung berbentuk kepala manusia itu tampak seperti sedang menyeringai dengan tiga gigi besar yang terlihat menonjol ke luar. Teksturnya juga lengkap ada mata, hidung, mulut, dan telinga. Lokasinya berada di bawah tebing tidak jauh dari objek wisata air terjun Curug Omas.

"Patung kepala dan relief ukiran ini saya temukan ketika sedang perangkap lebah," kata warga yang menemukan, Koswara (42), warga Kampung Maribaya, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (20/12/2022).

BACA JUGA:Pelepasan Kontingen Kwarcab 0702 Rejang Lebong, Ini Pesan Penting Bupati 

Patung kepala raksasa

Menurutnya, sejak kakek buyutnya, kawasan penemuan patung dan relief itu mempunyai sebutan nama Berda, yakni area bubutaan serta cadas kuda lumping. Dirinya tidak menyangka jika sebutan itu ternyata merujuk pada patung kepala berbentuk manusia yakni bubutaan dan ukiran manusia naik kuda yang kemudian disebut cadas kuda lumping.

Jika dari kejauhan patung tersebut terlihat karena tertutupi semak belukar serta pohon bambu. Selain itu, seluruh permukaan patung tersebut telah penuh ditanami rumput liar. Patung itu tidak memiliki struktur badan lengkap karena hanya kepalanya saja.

 BACA JUGA:Penjualan Arca Perunggu Tembus Rp1 Miliar, Perburuan Besar-Besaran Harta Karun Sriwijaya dan Majapahit Dimulai

Sementara lokasi penemuan relief ukiran berada di sebuah lereng curam, sekitar 500 meter dari lokasi penemuan patung. Ukiran itu berisi sosok manusia berkuncir mengenakan selendang dan menaiki binatang serupa kuda.

Koswara mengaku tidak mengetahui kapan dan siapa yang membuat patung dan ukiran tersebut. Baik kakek ataupun orangtuanya tidak pernah menceritakan siapa pembuat dua benda itu. Apalagi, patung dan ukiran tersebut berada di tengah hutan belantara.

"Almarhum bapak sering ngajak ke kawasan itu waktu saya kecil dan memang tempatnya disebut bubutaan. Mungkin karena di sana terdapat patung mirip buta dan cadas kuda lumping ternyata ada tandanya," ucapnya.

Dari cerita orangtuanya, patung dan relief ukiran itu awalnya sering jadi lokasi bertapa atau semedi. Di lokasi kerap ditemui dupa, roko, atau sesaji berupa kelapa muda. Namun, sekarang aktivitas itu tidak pernah ditemukan lagi.

"Kata bapak dulu di kawasan Bubutaan sering ditemukan dupa, tapi sekarang udah jarang," pungkasnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement