NEW YORK - Agen obat federal Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka menyita fentanil cukup banyak pada 2022 untuk membunuh setiap orang AS.
Drug Enforcement Administration (DEA) mengatakan mereka menyita 379 juta dosis fentanil yang berpotensi mematikan, yang hanya berjumlah dua miligram.
DEA menggambarkan zat yang sangat adiktif, yang 50 kali lebih kuat dari heroin, sebagai ancaman narkoba paling mematikan yang dihadapi AS.
BACA JUGA: Fentanil 50 Kali Lebih Kuat dari Heroin, Apa Efek Sampingnya?
Dikutip BBC, badan itu mengatakan sebagian besar fentanil diperdagangkan ke AS dari Meksiko.
BACA JUGA: Apa Itu Fentanil, Obat yang Tewaskan Banyak Tunawisma di Jalanan
DEA mengatakan telah menyita lebih dari 10.000lb (4.500kg) fentanil, serta lebih dari 50,6 juta pil fentanil yang dibuat menyerupai resep obat penghilang rasa sakit yang berbeda.
Jumlah itu lebih dari dua kali lipat dari apa yang mereka sita pada 2021.
Badan tersebut mengatakan sebagian besar obat-obatan itu diproduksi secara massal di pabrik-pabrik rahasia di Meksiko oleh kartel narkoba Sinaloa dan Jalisco, yang menggunakan bahan kimia yang bersumber dari China.
Obat itu sangat kuat sehingga dosis yang mematikan cukup kecil untuk ditampung di ujung pensil.
Lebih dari 100.000 orang Amerika meninggal karena overdosis obat itu pada tahun lalu, dan dua pertiganya dikaitkan dengan fentanl.
Agen obat itu mengatakan jumlah fentanil yang disita tahun ini cukup untuk membunuh 330 juta penduduk AS.
"Prioritas operasional utama DEA adalah mengalahkan dua kartel narkoba Meksiko - Kartel Sinaloa dan Jalisco (CJNG) - yang terutama bertanggung jawab atas fentanil yang membunuh orang Amerika hari ini," kata Administrator DEA Anne Milgram.
Selain fentanil, DEA juga menyita 131.000 pon metamfetamin, lebih dari 4.300 pon heroin, dan lebih dari 444.000 pon kokain.
(Susi Susanti)