"Saya khawatir jika pasien tampak gelisah, Anda harus menahannya, tetapi Anda tidak dapat melakukannya sendiri dengan mudah," katanya. "Ini bukan situasi yang bagus untuk berada,” lanjutnya.
Para dokter yang berbicara kepada Reuters mengatakan mereka paling mengkhawatirkan orang tua, puluhan ribu di antaranya mungkin meninggal, menurut perkiraan para ahli.
Menurut perkiraan perusahaan data kesehatan Airfinity yang berbasis di Inggris, lebih dari 5.000 orang mungkin meninggal setiap hari akibat Covid-19 di China. Ini menawarkan kondisi kontras yang dramatis dengan data resmi dari Beijing tentang wabah negara saat ini.
Komisi Kesehatan Nasional tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari kekhawatiran yang diangkat oleh staf medis dalam artikel ini.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China pada Minggu (25/12/2022) melaporkan tidak ada kematian akibat Covid-19 di daratan selama enam hari hingga Minggu (25/12/2022). Meski ketika krematorium menghadapi permintaan yang melonjak.
China telah mempersempit definisinya untuk mengklasifikasikan kematian sebagai terkait Covid, yakni hanya menghitung kematian yang melibatkan pneumonia atau kegagalan pernapasan yang disebabkan Covid, yang menimbulkan pertanyaan di kalangan pakar kesehatan dunia.
"Ini bukan kedokteran, ini politik," kata Jutard-Bourreau. "Jika mereka meninggal sekarang karena Covid, itu karena COVID. Angka kematian sekarang adalah angka politik, bukan angka medis,” tambahnya.
(Susi Susanti)