Akan tetapi, ada pengguna lainnya yang mengatakan bahwa mereka memahami alasan dari kondisi tersebut.
"Ini tidak seberapa dibandingkan dengan semua pembatasan yang kami miliki untuk orang yang datang ke China," tulis seorang pengguna.
Mengutip dari Al Jazeera, World Health Organization (WHO) ikut mengatakan sangat prihatin dengan meningkatnya laporan kasus di seluruh China setelah negara itu sebagian besar mengabaikan kebijakan "nol-COVID"-nya.
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam serangkaian tweet pada hari Kamis, (30/12/2022) juga mengimbau China untuk lebih terbuka dengan data terperinci tentang situasi pandemi.
(Rahman Asmardika)