Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Seram Permainan Lato-Lato, si Pembawa Petaka

Rina Anggraeni , Jurnalis-Selasa, 10 Januari 2023 |14:37 WIB
Cerita Seram Permainan Lato-Lato, si Pembawa Petaka
Ilustrasi (Foto: Istimewa)
A
A
A

JAKARTA- Cerita seram permainan lato-lato, si pembawa petaka sampai berujung kematian menarik diulas. Diketahui alat mainan ini sedang menjadi viral bagi anak-anak.

Hal ini membuat semua anak di Indonesia keranjingan permainan tradisional unik ini padahal cukup terkenal di tahun 90-an.

Namun ada cerita seram permainan lato-lato, si pembawa petaka sampai berujung kematian. Salah satunya terjadi di Inggris. Kisah mainan viral lato-lato yang pernah dilarang di Inggris dikarenakan mengeluarkan suara yang memekakkan telinga ketika digerakan. Meski demikian clackers balls sangat menyenangkan dan membuat ketagihan. Masuk ke tahun 1970-an pembuat mainan clackers balls telah menjual mainan tersebut ke seluruh dunia.

Anak-anak di kota Torquay, Inggris tak luput dari demam clackers balls. Sayangnya beberapa orang tak bertanggung jawab kerap menyalahgunakan mainan ini. Hadirnya clackers balls menimbulkan kekacauan sosial.

Kantoversi clackers balls terus meliputi Inggris. Sebab, mainan itu mirip boleadora sebuah senjata milik koboy Argentina. Koboy Argentina menggunakan boleadora untuk menangkap guanco atau hewan yang mirip seperti llama.

Bentuk boleadora yang mirip seperti boleadora atau lato-lato. Secara tidak langsung, clackers balls atau lato-lato mirip seperti boleadora. Segala yang berbentuk senjata sangat rentan disalahgunakan.

Clackers balls atau lato-lato juga sempat melukai anak-anak di Inggris. Bahan bola yang terbuat dari akrilik keras dapat meledak begitu saja ketika pecah. Tidak sedikit juga kasus anak-anak mengalami patah tulang karena makanan tersebut.

Selain di Inggris,cerita seram permainan lato-lato, si pembawa petaka sampai berujung kematian terjadi dari sepasang suami istri yang berusia 60 tahunan. Mereka menyebutkan bahwa permainan itu membawa fenomena mala petaka.

“Beberapa minggu ini aku mengamati fenomena Toktok (Lato-lato) yang merebah di kalangan anak-anak. Beberapa hari lalu aku sempat berkunjung ke salah satu orang dengan membawa mainan ini, orang tersebut kisaran 50-60 tahunan," ucap akun TikTok @jankidwsa

Pasangan suami istri mengatakan bahwa permainan itu kembali hadir, berarti akan ada pertanda buruk. Di tahun 70-an, jika sudah mendengar tek tek tek (suara permaianan Lato-lato), maka semua lampu dimatikan dan bersembunyi.

Bahkan Permainan itu pernah membuat pertumpahan pada zaman dahulu. Sebab, mainan tersebut mengandung 'bahan kimia, mudah terbakar, atau radioaktivitas.

(RIN)

(Rani Hardjanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement