Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tegas! Uni Eropa Nyatatakan Menentang Pembangunan Permukiman Israel di Tepi Barat

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 12 Januari 2023 |12:12 WIB
Tegas! Uni Eropa Nyatatakan Menentang Pembangunan Permukiman Israel di Tepi Barat
Pemukiman Israel di Tepi Barat. (Foto: Reuters)
A
A
A

RAMALLAH - Uni Eropa (UE) kembali menyatakan menentang keras aktivitas permukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang didudukinya, serta penghancuran rumah-rumah warga Palestina.

"Uni Eropa telah secara konsisten menentang keras kebijakan permukiman Israel dan tindakan ilegal yang diambil dalam konteks ini," kata Komisaris Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarcic sebagaimana dilansir dari ANTARA.

BACA JUGA: Tentara Israel Akui Tak Sengaja Bunuh Gadis Palestina di Tepi Barat 

Penentangan itu ia sampaikan melalui pernyataan yang dikutip oleh Kantor Perwakilan UE untuk Tepi Barat dan Gaza, pada Rabu (11/1/2023).

Dia mengatakan UE telah berulang kali mendesak Israel untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Pejabat Eropa itu menekankan bahwa UE pada beberapa kesempatan telah meminta Israel untuk memberikan kompensasi atas penghancuran aset-aset Palestina yang didanai UE.

Namun, ujar Lenarcic, saat ini masalah kompensasi belum dibahas.

Israel secara luas menggunakan ketiadaan izin konstruksi sebagai dalih untuk menghancurkan rumah-rumah warga Palestina, terutama di Area C di Tepi Barat yang diduduki, yang mencakup sekitar 60 persen dari luas wilayah tersebut.

Di bawah Kesepakatan Oslo 1995 antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dibagi menjadi tiga bagian yaitu area A, B, dan C.

Di bawah hukum internasional, semua permukiman Yahudi di wilayah pendudukan dianggap ilegal.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement