KIEV - Ukraina mengatakan pasukannya bertahan melawan pasukan pro-Moskow di kota tambang garam timur Soledar karena lebih dari 500 warga sipil termasuk anak-anak terperangkap di sana.
Dalam pidato video, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Kamis, (12/1/2023) mengucapkan terima kasih kepada dua unit tentara di Soledar yang katanya "mempertahankan posisi mereka dan menimbulkan kerugian yang signifikan pada musuh". Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Zelensky mengatakan dia dan komandan senior Ukraina menganalisis perlunya bala bantuan di Soledar dan kota-kota terdekat di kawasan industri timur yang dikenal sebagai Donbas dan langkah selanjutnya untuk beberapa hari mendatang.
Kelompok tentara bayaran ultra-nasionalis Rusia Grup Wagner, yang dijalankan oleh sekutu Presiden Vladimir Putin, mengklaim telah merebut Soledar setelah pertempuran sengit yang dikatakan membuat kota itu dipenuhi dengan orang Ukraina yang tewas.
Namun Moskow, telah menunda secara resmi mengumumkan kemenangan, yang akan menjadi keuntungan signifikan pertamanya dalam enam bulan.
"Saat ini, masih ada beberapa kantong kecil perlawanan di Soledar," kata Andrei Bayevsky, seorang politikus lokal Rusia, dalam siaran online, sebagaimana dilansir Reuters.
Reuters tidak dapat memverifikasi situasi secara independen.
Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan kepada TV negara Ukraina bahwa 559 warga sipil tetap berada di Soledar, termasuk 15 anak, dan tidak dapat dievakuasi dari komunitas yang memiliki populasi 10.000 orang sebelum sebelum perang.
Rekaman drone yang diperoleh Reuters tentang evakuasi medis dari Soledar oleh tentara Ukraina menunjukkan jalan-jalan sepi di mana hanya beberapa bangunan yang hancur masih berdiri, di tengah pohon-pohon yang tumbang dan puing-puing yang membara.
Seorang tentara Ukraina berusia 24 tahun, ditempatkan di luar Soledar, mengatakan: "Situasinya sulit tetapi stabil. Kami menahan musuh... kami melawan."
Pejabat AS mempertanyakan pentingnya kemenangan Rusia di Soledar meskipun itu benar.
Soledar terletak kurang dari 10 km timur laut kota Bakhmut di mana pertempuran berkecamuk selama berbulan-bulan di salah satu pertempuran paling berdarah dalam perang di Ukraina.
Jika Rusia merebut Soledar, kemungkinan akan menggunakan posisi itu untuk mengintensifkan serangannya terhadap Bakhmut. Soledar juga merupakan rumah bagi tambang garam besar, yang bisa menjadi aset yang menguntungkan secara komersial.
Rusia mengatakan sedang melakukan "operasi militer khusus" di Ukraina untuk melindungi keamanan Rusia dan membantah melakukan kejahatan perang atau menargetkan warga sipil. Moskow balik menuduh Ukraina melakukan kejahatan perang dan Barat mengabaikannya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada November mengatakan telah menemukan bukti bahwa kedua belah pihak telah menyiksa tawanan perang.
Putin melancarkan invasi pada 24 Februari, dengan mengatakan bahwa hubungan Kiev dengan Barat mengancam keamanan Rusia. Ukraina dan sekutunya menyebutnya perang tak beralasan untuk merebut wilayah.
(Rahman Asmardika)