Share

Jumlah Kematian Terbesar Pertama, China Catat 60.000 Kematian Akibat Covid Hanya dalam Waktu Sebulan

Susi Susanti, Okezone · Senin 16 Januari 2023 05:11 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 16 18 2746843 jumlah-kematian-terbesar-pertama-china-catat-60-000-kematian-akibat-covid-hanya-dalam-waktu-sebulan-qf6qMY3skr.jpg China catat 60.000 kematian akibat Covid-19 (Foto: Reuters)

CHINA - China telah melaporkan 60.000 kematian terkait Covid hanya dalam waktu sebulan. Ini menjadi angka kematian besar pertama yang dirilis sejak negara itu menghentikan kebijakan nol-Covid-nya.

China telah banyak dituduh tidak melaporkan kematian akibat virus korona, meskipun ada bukti rumah sakit dan krematorium yang dikuasai.

 BACA JUGA: Gambar Satelit Tunjukkan Krematorium dan Rumah Duka China Penuh Sesak dan Padat saat Covid Melonjak

Menurut pejabat, China mencatat 59.938 kematian terkait Covid antara 8 Desember tahun lalu dan 12 Januari lalu.

 BACA JUGA: Covid China Melonjak, Lebih dari 88 Juta Orang di Henan Terinfeksi

Dikutip BBC, sebagian besar dari mereka yang meninggal berusia di atas 80 tahun, dengan sebagian besar memiliki kondisi yang mendasarinya.

Angka tersebut, termasuk 5.503 kematian yang disebabkan oleh gagal napas langsung akibat virus, dan 54.435 disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya dikombinasikan dengan virus. Jumlah sebenarnya cenderung lebih tinggi karena angka tersebut hanya merujuk pada kematian yang tercatat di fasilitas medis.

Bulan lalu, Beijing mengubah cara mengategorikan kematian akibat Covid. Sebelumya, Beijing hanya menghitung total mereka yang meninggal karena gagal napas yang secara langsung disebabkan oleh virus.

Follow Berita Okezone di Google News

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkritik definisi tersebut, menggambarkannya sebagai "terlalu sempit".

Beijing selalu berpendapat bahwa angkanya akurat, menyerukan WHO untuk "menjunjung tinggi posisi ilmiah, objektif dan adil".

Sementara itu, para pejabat mengatakan puncak pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid parah terjadi pada awal Januari lalu, meski kemudian jumlahnya tetap tinggi.

Mereka mengatakan akan terus memantau situasi di pedesaan, dengan fokus pada deteksi dini dan memprioritaskan pengobatan bagi yang paling rentan.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini