JEPANG - Jepang mengatakan akan melepaskan lebih dari satu juta ton air ke laut dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima yang hancur pada tahun ini.
Operator mengatakan setelah perawatan, tingkat sebagian besar partikel radioaktif memenuhi standar nasional.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan proposal itu aman. Namun negara-negara tetangga telah menyuarakan keprihatinannya.
Bencana Fukushima 2011 adalah kecelakaan nuklir terburuk sejak Chernobyl. Penonaktifan sudah dimulai tetapi bisa memakan waktu empat dekade.
BACA JUGA: PLTN Fukushima Segera Dihancurkan
"Kami perkirakan waktu perilisan akan sekitar musim semi atau musim panas ini," kata Kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno pada Jumat (13/1/2023), dikutip BBC. Dia menambahkan bahwa pemerintah akan menunggu "laporan komprehensif" dari IAEA sebelum perilisan.
BACA JUGA: Idap Kanker, 6 Pemuda Gugat Operator PLTN Nuklir Fukushima Rp76,6 Miliar
Setiap hari, pabrik memproduksi 100 meter kubik air terkontaminasi, yang merupakan campuran air tanah, air laut, dan air yang digunakan untuk menjaga agar reaktor tetap dingin. Kemudian disaring dan disimpan dalam tangki.
Dengan lebih dari 1,3 juta meter kubik di lokasi, ruang hampir habis. Operator Tepco mengatakan air disaring untuk sebagian besar isotop radioaktif, tetapi tingkat tritium di atas standar nasional. Para ahli mengatakan tritium sangat sulit dihilangkan dari air dan hanya berbahaya bagi manusia dalam dosis besar.
Follow Berita Okezone di Google News