Share

Dianggap Aman dan Tak Berbahaya, Jepang Akan Buang 1 Juta Ton Air Radioaktif PLTN Fukushima ke Laut pada Tahun Ini

Susi Susanti, Okezone · Senin 16 Januari 2023 07:31 WIB
https: img.okezone.com content 2023 01 16 18 2746877 dianggap-aman-dan-tak-berbahaya-jepang-akan-buang-1-juta-ton-air-radioaktif-pltn-fukushima-ke-laut-pada-tahun-ini-eeHkxsdACB.jpg Jepang akan buang air radioaktif PLTN Fukushima ke laut (Foto: EPA)

JEPANG - Jepang mengatakan akan melepaskan lebih dari satu juta ton air ke laut dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima yang hancur pada tahun ini.

Operator mengatakan setelah perawatan, tingkat sebagian besar partikel radioaktif memenuhi standar nasional.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan proposal itu aman. Namun negara-negara tetangga telah menyuarakan keprihatinannya.

Bencana Fukushima 2011 adalah kecelakaan nuklir terburuk sejak Chernobyl. Penonaktifan sudah dimulai tetapi bisa memakan waktu empat dekade.

BACA JUGA:  PLTN Fukushima Segera Dihancurkan

"Kami perkirakan waktu perilisan akan sekitar musim semi atau musim panas ini," kata Kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno pada Jumat (13/1/2023), dikutip BBC. Dia menambahkan bahwa pemerintah akan menunggu "laporan komprehensif" dari IAEA sebelum perilisan.

BACA JUGA:  Idap Kanker, 6 Pemuda Gugat Operator PLTN Nuklir Fukushima Rp76,6 Miliar

Setiap hari, pabrik memproduksi 100 meter kubik air terkontaminasi, yang merupakan campuran air tanah, air laut, dan air yang digunakan untuk menjaga agar reaktor tetap dingin. Kemudian disaring dan disimpan dalam tangki.

Dengan lebih dari 1,3 juta meter kubik di lokasi, ruang hampir habis. Operator Tepco mengatakan air disaring untuk sebagian besar isotop radioaktif, tetapi tingkat tritium di atas standar nasional. Para ahli mengatakan tritium sangat sulit dihilangkan dari air dan hanya berbahaya bagi manusia dalam dosis besar.

Follow Berita Okezone di Google News

Namun, negara tetangga dan nelayan setempat menentang proposal yang disetujui pemerintah Jepang pada 2021 itu.

Forum Kepulauan Pasifik telah mengkritik Jepang karena kurangnya transparansi.

"Masyarakat Pasifik adalah masyarakat pesisir, dan laut terus menjadi bagian integral dari kehidupan subsisten mereka," kata Sekretaris Jenderal Forum Henry Puna kepada situs berita Stuff.

"Jepang melanggar komitmen yang telah dicapai oleh para pemimpin mereka ketika kami mengadakan KTT tingkat tinggi kami pada 2021,” lanjutnya.

"Disepakati bahwa kami akan memiliki akses ke semua bukti ilmiah independen dan dapat diverifikasi sebelum pelepasan ini dilakukan. Sayangnya, Jepang belum bekerja sama,” ujarnya.

Seperti diketahui, Jepang timur laut diguncang gempa berkekuatan 9,0 pada 11 Maret 2011, yang kemudian memicu tsunami raksasa.

Gelombang menghantam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi, membanjiri tiga reaktor dan memicu bencana besar.

Pihak berwenang membuat zona eksklusi yang tumbuh semakin besar saat radiasi bocor dari pabrik, memaksa lebih dari 150.000 orang mengungsi dari daerah tersebut. Zona eksklusi itu tetap di tempatnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini