Sekarang, tidak akan ada batasan jumlah anak yang dapat dimiliki orang di Sichuan, provinsi berpenduduk 80 juta orang di barat daya negara itu.
Presiden China Xi Jinping telah menjadikan peningkatan angka kelahiran sebagai prioritas. Pemerintah telah menawarkan keringanan pajak dan layanan kesehatan ibu yang lebih baik untuk membalikkan atau memperlambat penurunan angka tersebut.
Itu terjadi ketika China masih berjuang melawan kematian terkait Covid di seluruh negeri. Virus merobek kota-kota setelah pencabutan pembatasan nol-Covid pada Desember tahun lalu.
Negara tetangga, termasuk Jepang, juga menghadapi penurunan angka kelahiran. Perdana Menteri (PM) Jepang mengatakan akibat kondisi itu, negaranya hampir tidak dapat berfungsi sebagai masyarakat.
(Susi Susanti)