WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, pada Senin (30/1/2023), mendesak Israel dan Palestina untuk meredakan ketegangan setelah terjadinya lonjakan kekerasan yang menimbulkan kecemasan di kawasan tersebut.
Pertumpahan darah itu membuat khawatir pemerintahan Presiden as Joe Biden yang sedang berusaha berkompromi dengan pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Selain permohonan melakukan de-eskalasi dan menahan diri, Blinken tidak secara terbuka memberikan gagasan untuk menenangkan situasi. Belum jelas juga apakah setelah bertemu dengan Netanyahu pemerintah AS akan memberikan masukan apapun.
BACA JUGA: Jelang Kunjungan Blinken, AS Peringatkan China Akan Jadi 'Garis Merah' Perang di Ukraina
Blinken sendiri akan bertemu dengan pemimpin Palestina Mahmoud Abbas pada Selasa (31/1).
BACA JUGA: Di Bawah Kepemimpinan Netanyahu, AS Bersumpah Menentang Pendudukan Israel di Tepi Barat
“Kami mendesak semua pihak agar segera mengambil tindakan untuk memulihkan ketenangan, mengurangi ketegangan,” kata Blinken setelah menemui Netanyahu, dikutip VOA.
“Kami ingin memastikan keberadaan lingkungan di mana kita – saya harap pada satu titik – dapat menciptakan kondisi, di mana kita dapat mulai memulihkan keamanan bagi bangsa Israel dan Palestina, yang saat ini sangatlah kurang,” lanjutnya.
Blinken tiba setelah terjadinya salah satu masa pertempuran yang menelan paling banyak korban di kawasan setelah bertahun-tahun.