CHINA - China, negara ketiga yang pernah mengirim manusia ke luar angkasa setelah Uni Soviet dan Amerika Serikat (AS), akan membangun stasiun-stasiun darat di Antartika untuk mendukung jaringan satelit pemantau lautnya.
Media pemerintah setempat pada Kamis (2/2/2023) mengatakan jaringan global stasiun darat China untuk mendukung semakin banyaknya satelit dan ambisi luar angkasa mereka membuat beberapa negara khawatir jaringan tersebut dapat digunakan untuk kepentingan spionase. Namun China langsung membantah hal ini.
BACA JUGA:Â Meteorit Langka Nyaris 8 Kg Ditemukan di Antartika, Salah Satu Meteorit Terbesar yang Pernah Ditemukan
Menurut laporan media pemerintah China Space News, China Aerospace Science and Technology Group Co. akan membangun stasiun-stasiunnya di pangkalan penelitian Zhongshan, salah satu dari dua stasiun penelitian permanen China di Antartika, setelah memenangkan tender senilai USD6,63 juta (Rp99 miliar).
BACA JUGA:Â Bukan Akibat Perubahan Iklim, Gunung Es Seukuran London Pecah di Antartika
Tidak ada rincian lain yang dilaporkan dalam berita tersebut, meski China Space News menerbitkan dua ilustrasi pendamping yang menggambarkan empat stasiun darat di Zhongshan, yang terletak di dekat Prydz Bay di Antartika Timur, di selatan Samudera Hindia.
Dikutip VOA, proyek itu merupakan bagian dari inisiatif yang lebih besar, yang bertujuan untuk membangun perekonomian maritim China dan menjadikannya sebagai kekuatan maritim dunia.
Pada 2020, perusahaan luar angkasa negara milik Swedia, yang telah menyediakan stasiun-stasiun darat yang membantu menerbangkan pesawat ruang angkasa China dan mengirimkan data, menolak memperbarui kontrak dengan China atau menerima bisnis baru China karena “perubahan” geopolitik.
Follow Berita Okezone di Google News