ANTARTIKA - Sebuah gunung es yang hampir seukuran London Raya pecah dari Rak Es Brunt di Antartika pada Minggu (22/1/2023).
Menurut Survei Antartika Inggris, para ilmuwan pertama kali menemukan retakan signifikan di lapisan es pada satu dekade lalu. Namun dalam dua tahun terakhir ada dua retakan besar. Stasiun Penelitian BAS Halley terletak di Rak Es Brunt dan ahli glasiologi mengatakan bahwa stasiun penelitian tersebut aman.
Gunung es itu berukuran sekitar 600 mil persegi, atau 1550 kilometer persegi. Para peneliti mengatakan peristiwa ini telah diperkirakan dan bukan akibat dari perubahan iklim.
 BACA JUGA: Peneliti Ungkap Gunung Es Terbesar Antartika Terbelah Jadi Dua, Apa Penyebabnya?
“Peristiwa melahirkan anak ini telah diperkirakan dan merupakan bagian dari perilaku alami Rak Es Brunt. Itu tidak terkait dengan perubahan iklim. Tim sains dan operasional kami terus memantau lapisan es secara real-time untuk memastikan keamanannya, dan untuk menjaga pengiriman sains yang kami lakukan di Halley,” terang Profesor Dominic Hodgson, ahli glasiologi BAS dalam rilis berita, dikutip CNN.
BACA JUGA:Â Â Meteorit Langka Nyaris 8 Kg Ditemukan di Antartika, Salah Satu Meteorit Terbesar yang Pernah Ditemukan
Pecahnya gunung es ini terjadi di tengah batas es laut yang mencapai rekor terendah di Antartika, di mana saat itu sedang musim panas.
“Sementara penurunan luas es laut Antartika selalu curam sepanjang tahun ini, tahun ini sangat cepat,” terang para ilmuwan di Pusat Data Salju dan Es Nasional melaporkan pada awal Januari lalu.
Follow Berita Okezone di Google News