JATENG- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo melibatkan ahli gizi dan kader kesehatan hingga ke tingkat puskesmas untuk menggenjot penurunan angka stunting.
Penurunan stunting Jateng lebih cepat dibanding nasional. Pada tahun 2019, stunting Jateng dan nasional ada di angka 27 persen. Sementara di 2022 Jateng berhasil turun di 20,9 persen, sementara nasional masih 24 persen. Ganjar pun menargetkan angka stunting di Jateng jadi 14 persen di tahun 2023 ini.
(Baca juga: Eksklusif! 5 Nama Ini Disuarakan Kader PPP untuk Jadi Cawapres)
"Karena puskesmas itu tempat yang paling familiar untuk mereka bisa selalu memeriksakan kesehatannya," kata Ganjar saat meninjau penanganan stunting di Posyandu, dikutip, Jumat (3/2/2023).
Nantinya, ahli gizi dan kader-kader kesehatan tersebut akan menjelaskan kepada ibu hamil terkait stunting seperti gizi, anemia, hingga kondisi ibu hamil yang berisiko tinggi. Tak hanya itu, Ganjar menyebut mereka juga akan memantau perkembangan kesehatan ibu hamil dan balita.
"Dengan cara itu, pertumbuhan-pertumbuhan bayi yang punya problem kandungan yang punya masalah, semuanya masuk dalam monitor para pelayan kesehatan. Jadi kita harapkan pada saat ibu hamil melahirkan sehat. Ibunya sehat, bayinya sehat," kata Ganjar.
Ganjar juga menyalurkan beras fortifikasi yang telah diperkaya vitamin A, vitamin E, vitamin D, B1, B2, B3, B6, B9 (Asam Folat), B12, zat besi, protein, zinc, yodium, dan kalsium. Beras yang akan digunakan untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) itu mulai disalurkan ke pusmesmas se-Jateng.
Follow Berita Okezone di Google News