JAKARTA - Sebuah asteroid yang menabrak bumi 66 juta tahun lalu, diduga menjadi penyebab musnahnya dinosaurus. Bekas tumbukannya sekarang berada di Teluk Meksiko. Tapi apakah ini satu-satunya yang menjadi penyebab kepunahan dinosaurus?
Apakah di hari yang mengerikan itu, Bumi dihujani oleh lebih dari satu batu luar angkasa?
Temuan kawah yang kemungkinan adalah hasil tumbukan kedua asteroid, berusia yang sangat mirip dengan yang ada di Teluk Meksiko, telah memicu pertanyaan-pertanyaan tersebut.
 BACA JUGA:Terseret Mega Korupsi BTS BAKTI Kominfo, Ini 5 Fakta Mencengangkan Menkominfo Johnny Plate
Meskipun kawah ini tidak sebesar seperti hasil benturan batu luar angkasa di Chicxulub, Meksiko, tapi tetap saja memicu bencana alam yang besar.
Temuan bekas tumbukan asteroid baru ini dijuluki dengan Kawah Nadir. Posisinya berada lebih dari 300 meter di bawah dasar laut, sekitar 400km di lepas pantai Guinea, Afrika barat.
Diameternya kawah sekitar 8,5km. Asteroid yang membentuk kawah ini kemungkinan ukurannya kurang dari setengah kilometer.
 BACA JUGA:Mahasiswa Ditembak saat KKN di OKU, Pelaku Gunakan Senapan Angin
Kawah tersembunyi itu ditemukan oleh Dr Uisdean Nicholson dari Universitas Heriot-Watt, Edinburgh, Inggris.
Dia menganalisa data survei seismik, melakukan pengeboran, untuk lebih memahami perubahan iklim yang terjadi di masa lalu di Bumi.
Survei semacam ini, sering digunakan untuk mencari potensi minyak dan gas, mencatat perbedaan lapisan batuan, dan sedimen di bawah tanah, sering kali hingga kedalaman beberapa kilometer.
"Survei ini seperti melakukan USG [melakukan pencitraan lewat gelombang suara] pada Bumi. Saya telah menghabiskan waktu setidaknya 20 tahun untuk mengartikannya, tapi saya tak pernah melihat yang seperti ini," katanya dilansir dari BBC, Rabu (8/2/2023).
"Bentuk Kawah Nadir didiagnosis dampak dari asteroid. Ada lereng yang terangkat, mengelilingi area [bebatuan] yang terangkat bagian tengahnya, dan kemudian lapisan reruntuhan memanjang ke luar."
Follow Berita Okezone di Google News
Ukuran asteroid yang membentuk Kawah Chicxulub di Teluk Meksiko diperkirakan memiliki panjang 12km. Asteroid ini telah membentuk luas lingkaran kawah 200km.
Dalam proses menabrak ke permukaan bumi, asteroid ini telah memicu gempa bumi yang dahsyat, tsunami dan kebakaran besar secara global.
Banyak material berdebu membumbung ke angkasa, dan membuat bumi membeku karena tidak ada sinar matahari yang masuk. Dinasaurus tak mampu bertahan dengan perubahan iklim yang drastis ini.
Sebagai perbandingan, dampak yang ditimbulkan dari asteroid yang membentuk Kawah Nadir akan jauh lebih kecil.
"Simulasi kami menunjukkan Kawah Nadir disebabkan oleh asteroid berukuran lebar 400 meter, yang menumbuk di kedalaman 500-800 meter perairan," jelas Dr Veronica Bray dari Universitas Arizona, Amerika Serikat.
"Saat menabrak bumi, telah memicu tsunami dengan ketinggian satu kilometer, serta gempa berkekuatan 6,5 Magnitudo atau lebih.
"Kekuatan yang dilepaskan ada sekitar 1.000 kali lebih besar dari peristiwa letusan gunung yang disertai tsunami di Tonga pada Januari 2022."
Kawah Chicxulub - Penanda besar yang mengubah kehidupan di Bumi
Â
Tim Dr Nicholson harus berhati-hati dalam menghubungkan dua dampak tersebut.
Usia Kawah Nadir diketahui sangat mirip dengan usia Chicxulub berdasarkan analisis fosil, yang diketahui melalui pengeboran lubang.
Tapi untuk membuat pernyataan yang pasti, bebatuan di kawah harus diangkat dan diperiksa. Pemeriksaan ini juga akan mengkonfirmasi bahwa Nadir memang merupakan tumbukan dari asteroid, dan bukan kawah yang terbentuk dari peristiwa alam lainnya seperti meletusnya batuan cair (magma) ke permukaan bumi yang terjadi di masa lalu.
Teori tentang Bumi yang dihujam sekelompok batu besar dari luar angkasa di masa lalu, bukanlah gagasan baru.
Dan, orang-orang juga berspekulasi bahwa Kawah Boltysh di Ukraina tercipta dari asteroid yang terkait dengan peristiwa Chicxulub. Usianya pun tak jauh beda.
Prof Sean Gulick, yang ikut memimpin proyek terbaru untuk mengebor Kawah Chicxulub, mengatakan asteroid yang membentuk Nadir mungkin jatuh ke Bumi pada hari yang sama [dengan Chicxulub]. Atau jaraknya penumbukannya bisa berbeda satu juta atau dua tahun dari bencana di Meksiko.
Para ilmuwan hanya akan tahu pasti ketika batu dari kawah Afrika barat itu diperiksa di laboratorium.
Prof Sean Gulick memberikan ilustrasi dalam keluarga pada sebagai perbandingan asteroid yang memusnahkan dinosaurus di Bumi.
"Sepupu, atau saudara perempuan yang jauh lebih kecil. Mereka tidak serta merta menambah apa yang kita ketahui tentang kepunahan dinosaurus, tetapi itu menambah pemahaman kita tentang peristiwa astronomi yang terjadi di Chicxulub," kata peneliti Universitas Texas di Austin kepada BBC News.
"Apakah ini merupakan pecahan dari asteroid yang lebih besar, yang memiliki banyak fragmen yang menghantam Bumi dari waktu ke waktu? Apakah Chicxulub adalah asteroid ganda di mana objek yang lebih kecil mengorbit objek yang lebih besar?
"Ini adalah pertanyaan menarik untuk dicari tahu, karena mengetahui bahwa Chicxulub mungkin memiliki kawah kedua pada saat yang sama, akan mengubah sedikit cerita tentang bagaimana Chicxulub muncul."
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.