Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dokter Soetomo, Pendiri Budi Utomo yan Cinta Dunia Pers

Tim Okezone , Jurnalis-Kamis, 09 Februari 2023 |07:02 WIB
Dokter Soetomo, Pendiri Budi Utomo yan Cinta Dunia Pers
Dr Soetomo (Foto : kebudayaanindonesia.net)
A
A
A

DR Soetomo adalah pendiri organisasi Boedi Oetomo (Budi Utomo) pada 20 Mei 1908 bersama beebrapa mahasiswa STOVIA lainnya. Selain itu, Soetomo juga dipandang sebagai tokoh pergerakan yang sangat mencintai dunia pers.

Nama aslinya adalah Soebroto, ia adalah anak pertama dari pasangan Raden Soewadji dan Raden Ayoe Soedarmi. Soetomo kecil tinggal dan diasuh oleh kakek-neneknya di Desa Ngempal, Nganjuk lantaran sang ayah harus bertugas sebagai asisten wedana di Maospati, Magetan.

Mengutip buku bertajuk Dokter Soetomo karya Djoko Marihandono dkk, Soetomo adalah putra kelahiran Nganjuk, Jawa Timur pada 30 Juli 1888.

Saat usianya menginjak 7 tahun, Soetomo pindah ke Bojonegoro bersama orangtuanya. Ia kemudian mengenyam pendidikan di ELS di Bangil pada tahun 1896 dan tinggal bersama pamannya, Raden Arjodipoera.

Di sekolah, Soetomo dikenal sebagai anak pemberani dan tak segan membela teman-temannya sesama pribumi. Apalagi, jika ada temannya yang direndahkan oleh anak-anak bangsa Eropa. Soetomo berani mengajak berkelahi, asalkan harga diri para pribumi tidak dijatuhkan.

Soetomo resmi diterima sebagai siswa STOVIA pada 10 Januari 1903. Perjalanan Soetomo di STOVIA bukan berarti tidak menemui kendala.

Di awal masa belajarnya, Soetomo terkenal sebagai anak pemalas yang sering membuat keributan. Hal itu rupanya terjadi karena ia tinggal jauh dari orangtuanya yang membuatnya merasa sepi. Apalagi, STOVIA adalah sekolah dengan bentuk asrama.

Mendengar anaknya tak baik dalam belajar, ayah Soetomo mengirimkan surat dan memotivasi sang putra.

"Ingat bangsamu. Bangsa yang dijajah Belanda. Mereka harus ditolong. Kalau bukan anak negeri yang menolong, siapa lagi? Kalau kamu berhasil menjadi dokter, kamu bisa berbuat banyak untuk banyak orang," begitu kalimat yang diucapkan Raden Soewadji.

Setelah membaca surat itu, Soetomo berubah. Ia menjadi siswa yang memiliki minat belajar tinggi dan cukup kritis.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement