"Hal itu agar Idul Fitri di Papua dan NTT juga terjaga. Kalau di sini kita mayoritas harus mengayomi yang minoritas. Ingat kita umat Islam di Bali, Papua, NTT, Halmahera, Tapanuli itu minoritas. Kalau minoritas non muslim disini butuh pengayoman kita yang mayoritas, sejatinya umat muslim di sana butuh pengayoman non muslim yang mayoritas," paparnya.
Kiai Marzuki menuturkan, seringnya Gus Dur berkunjung ke daerah-daerah minoritas muslim membawa dampak besar bagi kerukunan umat beragam di Indonesia. Hal itu dikarenakan Gus Dur sering menyampaikan nilai-nilai ajaran Islam luhur yang penuh kasih sayang, sehingga semua tokoh agama ikut berkomitmen untuk menjaga keutuhan NKRI.
"Yang Islam tidak kearab-araban, yang Kristen tidak kebarat-baratan, yang Hindu tidak keindia-indian, yang Konghucu tidak kecina-cinaan. Dirangkul jadi satu, meskipun berbeda agama tetap Indonesia. Beda mau bersatu dan guyub itu jauh lebih maslahat dari pada sama tapi bermusuhan. Apalagi beda dan bermusuhan, itu tambah jelek," paparnya.
(Susi Susanti)