Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

AS Peringatkan Warga Status Ganda Terancam Wajib Militer Rusia untuk Perang di Ukraina

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 14 Februari 2023 |11:40 WIB
AS Peringatkan Warga Status Ganda Terancam Wajib Militer Rusia untuk Perang di Ukraina
AS peringatkan warga status ganda terancam wajib militer Rusia (Foto: AFP)
A
A
A

NEW YORKAmerika Serikat (AS) telah memperingatkan warganya untuk segera meninggalkan Rusia atau mengambil risiko penahanan yang salah atau wajib militer (wamil) untuk berperang di Ukraina.

Dalam peringatan perjalanan baru, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Rusia mungkin menolak untuk mengakui kewarganegaraan ganda AS-Rusia.

Peringatan itu menambahkan bahwa warga AS telah "diinterogasi tanpa sebab dan diancam".

 BACA JUGA: Taiwan Perpanjang Wajib Militer Jadi Setahun Antisipasi Gejolak Ancaman China

Tidak jelas berapa banyak warga AS yang bepergian atau tinggal di Rusia. Juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak melacak perjalanan warga AS ke luar negeri.

BACA JUGA: Kelompok Pembunuh Bayaran Wagner Rusia Ragukan Pembunuhan Brutal Tentara yang Dituduh Pembelot

Menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, beberapa ribu orang AS dilaporkan meninggalkan negara itu.

Dalam peringatan perjalanan yang baru diperbarui, Departemen Luar Negeri mengatakan mereka yang masih berada di Rusia menghadapi potensi "pelecehan dan pengucilan".

Warga ganda juga menghadapi prospek wajib militer sebagai bagian dari mobilisasi militer Rusia yang lebih luas untuk mendukung operasi di Ukraina.

"Rusia dapat menolak untuk mengakui kewarganegaraan ganda AS, menolak akses mereka ke bantuan konsuler AS, tunduk pada mobilisasi, mencegah keberangkatan mereka dari Rusia, dan/atau mewajibkan mereka," bunyi peringatan itu.

Sejumlah warga AS - termasuk mantan dan pejabat pemerintah saat ini dan pengusaha swasta - telah ditahan, diinterogasi dan dilecehkan, menurut Departemen Luar Negeri.

"Layanan keamanan Rusia mungkin gagal memberi tahu Kedutaan Besar AS tentang penahanan seorang warga negara AS dan secara tidak wajar menunda bantuan konsuler AS," bunyi peringatan itu.

"Layanan keamanan Rusia meningkatkan penegakan hukum lokal yang sewenang-wenang untuk menargetkan organisasi asing dan internasional yang mereka anggap tidak diinginkan,” lanjutnya.

Sementara itu, pejabat Rusia diketahui mengabaikan atau l meremehkan peringatan perjalanan yang diperbarui.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip kantor berita Rusia TASS, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa AS telah mengeluarkan peringatan serupa "berkali-kali".

"Ini bukan pertama kalinya kami mendengar ini," katanya.

Peringatan terakhir AS bagi warganya untuk pergi datang pada September, ketika otoritas Rusia mengumumkan mobilisasi sebagian cadangan militer.

Peskov juga mengatakan bahwa setiap warga negara ganda AS-Rusia "pada dasarnya adalah warga negara Rusia, terlepas dari kewarganegaraan apa yang mereka miliki".

Selain Rusia, Departemen Luar Negeri memiliki imbauan larangan bepergian untuk 18 negara lain. Termasuk Afghanistan, Suriah, Haiti, Korea Utara, Somalia, Ukraina, dan Yaman.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement