Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bantah Tuduhan Pasok Senjata Mematikan ke Rusia, China: Tidak Akan Terima Tudingan Jari dan Paksaan AS

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 20 Februari 2023 |06:28 WIB
Bantah Tuduhan Pasok Senjata Mematikan ke Rusia, China: Tidak Akan Terima Tudingan Jari dan Paksaan AS
Menlu China Wang Yi (Foto: EPA)
A
A
A

CHINA - China membantah laporan bahwa Rusia telah meminta peralatan militer. Hal ini terkait dengan tuduhan Amerika Serikat (AS) yang mengatakan jika China memasok senjata mematikan ke Rusia.

Tuduhan ini dilontarkan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken yang berbicara kepada CBS setelah dia bertemu dengan Menlu China Wang Yi, di Konferensi Keamanan Munich pada Sabtu (18/2/2023).

Kementerian luar negeri China mengatakan tidak akan menerima ‘tudingan jari’ dan ‘paksaan’ dari AS atas hubungannya dengan Rusia.

BACA JUGA: AS Sebut China Pertimbangkan Pasok Senjata dan Amunisi ke China, Peringatkan Konsekuensi Serius

Wang mengatakan di Munich pada Sabtu (18/2/2023) bahwa China tidak berdiri diam atau melemparkan ‘bahan bakar ke api’ untuk perang Ukraina.

BACA JUGA: Soal Perang Ukraina, Presiden Prancis: Rusia Harus Dikalahkan Tetapi Tidak Dihancurkan

Reuters melaporkan China akan menerbitkan dokumen yang memaparkan posisinya dalam menyelesaikan konflik. Wang mengatakan dokumen itu akan menyatakan bahwa integritas teritorial semua negara harus dihormati, katanya.

"Saya menyarankan agar semua orang mulai berpikir dengan tenang, terutama teman-teman di Eropa, tentang upaya apa yang bisa kita lakukan untuk menghentikan perang ini," terangnya, dikutip BBC.

Dia menambahkan bahwa ada beberapa kekuatan yang tampaknya tidak ingin negosiasi berhasil, atau agar perang segera berakhir. Namun dia tidak mengatakan siapa yang dia maksud.

Menurut Menlu Italia Antonio Tajani, Presiden China, Xi, dijadwalkan untuk menyampaikan "pidato damai" pada peringatan invasi Rusia ke Ukraina pada Jumat (24/2/2023) mendatang.

Tajani mengatakan kepada radio Italia bahwa pidato Xi akan menyerukan perdamaian tanpa mengutuk Rusia.

Selama pertemuan mereka, Blinken dan Wang juga saling beradu argumen pada pertengkaran yang semakin dalam atas dugaan balon mata-mata China yang ditembak jatuh di atas AS.

Blinken mengatakan selama pertemuan bahwa AS tidak akan mendukung setiap pelanggaran kedaulatan dan mengatakan tindakan yang tidak bertanggung jawab ini tidak boleh terjadi lagi.

Blinken mengatakan kepada CBS bahwa negara-negara lain khawatir tentang apa yang disebutnya "program balon pengawasan" China di lima benua.

Namun Wang menyebut episode itu sebagai "lelucon politik yang dibuat oleh AS" dan menuduh mereka menggunakan segala cara untuk memblokir dan menekan China. China membantah mengirim balon mata-mata.

Dan pada Minggu (19/2/2023) pagi, Beijing memperingatkan bahwa AS akan menanggung semua konsekuensi jika meningkatkan argumen tentang balon tersebut.

“China akan menindaklanjuti sampai akhir jika AS bersikeras mengambil keuntungan dari masalah ini,” tegasnya dalam pernyataan kementerian luar negeri yang dilaporkan oleh Reuters.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement