Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Negara Ini Jadikan Hari Perempuan Internasional Sebagai Hari Libur, Salah Satunya Negara yang Sedang Perang

Nevriza Wahyu Utami , Jurnalis-Kamis, 09 Maret 2023 |12:17 WIB
5 Negara Ini Jadikan Hari Perempuan Internasional Sebagai Hari Libur, Salah Satunya Negara yang Sedang Perang
Ilustrasi Hari Perempuan Internasional (Foo: The Scotsman)
A
A
A

 JAKARTA - Setiap tanggal 8 Maret, masyarakat dunia memperingati Hari Perempuan Internasional. Bahkan, sejumlah negara menjadikan Hari Perempuan Internasional sebagai hari libur nasional dan dirayakan secara luas. Di antara negara yang jadikan hari perempuan sedunia hari libur itu, jika jatuh pada akhir pekan, maka hari libur akan dipindahkan ke hari Senin berikutnya.

Jika jatuh pada hari Selasa atau Kamis, beberapa negara akan menjembatani hari libur ke akhir pekan dengan mengumumkan hari libur umum tambahan pada hari Senin atau Jumat. Berikut adalah 5 negara yang menjadikan Hari Perempuan Internasional sebagai hari libur.

 BACA JUGA:

1. China

Negara China menjadi negara pertama yang memulai langkah berani untuk meliburkan karyawan perempuannya untuk merayakan Hari Perempuan Internasional. Negeri Tirai Bambu tersebut menjadikan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret sebagai hari libur nasional sejak 1949. Di hari tersebut, banyak juga perusahaan yang menawarkan kerja setengah hari bagi karyawan perempuan. Namun, banyak pula pemilik perusahaan yang tidak selalu memberikan hak itu kepada karyawan perempuan mereka.

 BACA JUGA:

Seperti halnya Hari Valentine, Hari Perempuan Internasional di China dipandang sebagai kesempatan untuk memberikan hadiah khusus kepada perempuan. Perempuan Tionghoa juga merayakan Hari Perempuan pada 7 Maret, yang didedikasikan untuk mempromosikan prestasi perempuan muda di sekolah dan universitas.

2. Jerman

Sejumlah perusahaan di Jerman, khususnya Berlin, juga meliburkan para pekerja perempuannya di Hari Perempuan Internasional. Pada tahun 2019, pemerintah federal telah menyetujui tanggal 8 Maret sebagai hari libur umum.

Jauh sebelum itu, seorang perempuan Jerman bernama Clara Zetkin, pemimpin Kantor Perempuan untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman, telah mengusulkan adanya Hari Perempuan setiap tahun. Hal tersebut disampaikannya pada Konferensi Internasional Perempuan Pekerja di Kopenhagen pada 1910. Saat itu, perempuan yang mewakili negara-negara di seluruh dunia menyetujui idenya. Untuk merayakan Hari Perempuan Internasional, yang dikenal sebagai Frauentag, masyarakat menyelenggarakan sejumlah kegiatan untuk merayakan prestasi perempuan dan kontribusinya kepada masyarakat.

3. Afghanistan

Negara Afghanistan juga memperingati Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret sebagai hari libur umum. Di hari tersebut, biasanya perempuan memberikan hadiah dan bunga kepada teman perempuan dan anggota keluarga. Bukan hanya itu, di hari tersebut mereka juga mengenang para perempuan Afghanistan yang telah berjuang dan berusaha keras bagi kesetaraan di negara yang didominasi oleh laki-laki itu. Berbagai rangkaian pertemuan, konferensi, dan seminar di ibu kota negara dan di berbagai provinsi untuk menyoroti hak perempuan dan peran mereka dalam mengembangkan masyarakat di Hari Perempuan Internasional. Uniknya, Hari Perempuan Internasional di Afghanistan merupakan salah satu perayaan terbesar yang tidak bersifat religius di negara tersebut.

4. Ukraina

Hari Perempuan Internasional adalah hari libur umum bagi negara Ukraina dan beberapa bekas Republik Soviet lainnya, termasuk Rusia. Biasanya, hari ini diperingati perempuan dengan bersantai serta menerima ucapan selamat, pujian, dan bunga dari orang-orang terdekat mereka. Di Ukraina, jika Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret jatuh di hari Minggu, sebagian besar pekerja mendapatkan hari libur di hari Senin, 9 Maret. Hal ini terjadi pada 2015 lalu.

Selain itu, di Hari Perempuan Internasional ini, beragam kegiatan, seperti konferensi dan pertemuan publik digelar untuk mendiskusikan mengenai hal-hal yang menyangkut perempuan. Misalnya, tema mengenai kehidupan perempuan, hak-hak kaum perempuan, kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, serta aneka topik lainnya yang terkait.

5. Armenia

Warga Armenia menjadikan Hari Perempuan Internasional sebagai hari libur. Hari Perempuan populer di kalangan orang Armenia. Warga Armenia menandai ajakan bertindak untuk mempercepat kesetaraan gender di Hari Perempuan Internasional. Di hari tersebut, pria biasanya memberikan sebuah hadiah kepada perempuan dan anak perempuan jalanan berupa bunga. Mereka juga merayakannya dengan teman dan bersenang-senang di kafe, restoran, atau di rumah. Sebagian dari kegiatan perayaan Hari Perempuan diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Yerevan. Terkadang, pemerintah kota juga menyelenggarakan konser atau pertunjukan di jalanan.

Berbeda dengan negara lain, Armenia merayakan Hari Perempuan satu bulan penuh. Dimulai pada 8 Maret dan diakhiri pada tanggal 7 April dengan perayaan Hari Keibuan dan Kecantikan. Jika tanggal 8 Maret adalah untuk semua wanita, maka tanggal 7 April secara khusus untuk menunjukkan penghargaan kepada ibu.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement