YANGON – Setidaknya 21 orang tewas dalam penyerbuan tentara Myanmar di sebuah biara di Negara Bagian Shan selatan, kata kelompok pemberontak. Pasukan Pertahanan Kebangsaan Karenni (KNDF) mengatakan bahwa tentara junta menembaki Desa Nan Nein dalam serangan pada Sabtu, (11/3/2023).
Myanmar mengalami peningkatan jumlah pertempuran mematikan antara militer dan kelompok perlawanan bersenjata sejak junta merebut kekuasaan dalam kudeta dua tahun lalu.
Beberapa pertempuran paling sengit terjadi di wilayah yang terletak antara ibu kota Nay Pyi Daw dan perbatasan dengan Thailand.
Pada Sabtu, angkatan udara dan artileri Myanmar memasuki desa setelah penembakan sekira pukul 16:00 waktu setempat. Tentara Myanmar mengeksekusi penduduk desa yang mereka temukan bersembunyi di dalam sebuah biara, kata KNDF.
Sebuah video dari KNDF - salah satu dari beberapa tentara etnis yang telah bergabung dalam perang melawan pemerintah militer - menunjukkan setidaknya 21 mayat, termasuk tiga orang berjubah oranye yang dikenakan oleh biksu Buddha, menumpuk di biara. Mayat-mayat itu memiliki apa yang tampak seperti beberapa luka tembak. Video tersebut juga memperlihatkan dinding biara yang dipenuhi lubang peluru.
"Itu seperti (militer) membuat mereka berbaris di depan biara dan secara brutal menembak mereka semua, termasuk para biarawan," kata juru bicara KNDF yang dikutip surat kabar lokal The Kantarawaddy Times.
Beberapa bangunan dan rumah di sekitarnya juga dibakar dalam apa yang dikatakan KNDF sebagai serangan militer di desa tersebut.