Eskalasi berdarah itu telah mengakibatkan meningkatnya kecaman Saudi terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir. Arab Saudi juga terus menekankan sikapnya bahwa Kerajaan itu hanya akan menormalkan hubungan setelah negara Palestina didirikan, meski beberapa sumber dilaporkan percaya bahwa Riyadh bersesdia untuk berkompromi.
Pekan lalu Arab Saudi setuju untuk memulihkan hubungan diplomatiknya dengan Iran, musuh bebuyutan Israel, yang juga akan memberi hambatan lain bagi hubungan Riyadh-Tel Aviv. Seorang pejabat Israel, bagaimanapun, telah meyakinkan bahwa hubungan Saudi yang diperbarui dengan Iran tidak akan merusak tawaran normalisasi Netanyahu untuk Kerajaan tersebut.
(Rahman Asmardika)