ABU DHABI – Kelompok hak asasi manusia (HAM) Human Rights Watch (HRW) mengatakan Uni Emirat Arab (UEA) secara sewenang-wenang menahan setidaknya 2.400 pencari suaka Afghanistan.
Orang dewasa dan anak-anak yang ditahan di fasilitas darurat di Abu Dhabi dievakuasi dari Kabul setelah pengambilalihan oleh Taliban pada Agustus 2021.
HRW mengatakan mereka hidup dalam kondisi yang sempit dan menyedihkan serta terlantar tanpa harapan untuk dimukimkan kembali.
HRW mengatakan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Rabu (15/3/2023) bahwa pihaknya telah berbicara dengan 16 warga Afghanistan yang ditahan di Emirates Humanitarian City, termasuk delapan orang yang sebelumnya pernah bekerja untuk entitas atau program yang berafiliasi dengan pemerintah AS di Afghanistan.
Dikutip BBC, mereka melaporkan kendala dalam kebebasan bergerak, kurangnya akses terhadap penentuan status pengungsi yang adil dan efektif, kurangnya akses yang memadai terhadap penasihat hukum, pendidikan yang tidak memadai untuk anak-anak, dan tidak ada dukungan psikososial.
Menurut kelompok kampanye yang berbasis di AS, para tahanan juga menggambarkan kepadatan penduduk, infrastruktur yang membusuk, dan serangan serangga.
Seorang warga Afghanistan yang tidak disebutkan namanya dikutip mengatakan bahwa Kota Kemanusiaan Emirates "persis seperti penjara", sementara yang lain menggambarkan "krisis kesehatan mental yang meluas di antara penduduk".