RWANA - Paul Rusesabagina, mantan manajer hotel yang digambarkan sebagai pahlawan dalam film Hollywood ‘Hotel Rwanda’, akan dibebaskan dari penjara di Kigali.
Dua tahun lalu, dia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara karena terorisme oleh pengadilan Rwanda dalam apa yang disebut para pendukungnya sebagai pengadilan palsu.
Seorang juru bicara pemerintah mengatakan hukuman Rusesabagina telah "diringankan atas perintah presiden".
Rusesabagina, 68, berjasa menyelamatkan sekitar 1.200 orang selama genosida pada 1994.
"Kami senang mendengar berita tentang pembebasan Paul. Keluarga berharap untuk segera bersatu kembali dengannya,” terang keluarganya dalam sebuah pernyataan, kepada BBC.
Butuh bertahun-tahun tekanan diplomatik dan pembicaraan yang ditengahi oleh Qatar agar Rusesabagina dibebaskan.
Sebagian besar tekanan itu datang dari Amerika Serikat (AS), tempat dia tinggal sejak 2009. Pemerintahan Biden mengatakan dia "ditahan secara tidak benar".
Keluarganya mengatakan pemerintah Rwanda membujuknya dari Texas, di mana dia memiliki tempat tinggal tetap, kembali ke Rwanda pada tahun 2020.
Rusesabagina meninggalkan Rwanda pada 1996. Kisahnya sebagian besar tidak diketahui selama satu dekade, sementara dia bekerja sebagai sopir taksi di ibukota Belgia, Brussel.
Kisahnya ditampilkan di bagian buku jurnalis Philip Gourevitch pada 1998 tentang genosida. Namanya semakin terangkat setelah film Hollywood pada 2004 mengungkap kisahnya. Dia diperankan oleh Don Cheadle, yang membuatnya mendapat perhatian global.
Genosida Rwanda berlangsung 100 hari sejak April 1994, ketika 800.000 orang, kebanyakan dari kelompok etnis Tutsi, dibantai oleh ekstrimis dari komunitas Hutu.
Rusesabagina - seorang manajer hotel pada saat itu - melindungi sekitar 1.200 orang dari kekerasan, setelah mereka mencari perlindungan di gedung tersebut.
Tahun berikutnya dia dianugerahi Presidential Medal of Freedom oleh Presiden AS saat itu George W Bush atas usahanya. Tapi dia menjadi pengkritik keras Presiden Rwanda Paul Kagame.
Dalam pesan video pada 2018, Rusesabagina menyerukan perubahan rezim, dengan mengatakan bahwa "waktunya telah tiba bagi kita untuk menggunakan segala cara yang memungkinkan untuk membawa perubahan di Rwanda".
Dia ditangkap pada 2020, ketika, menurut para pendukungnya, sebuah jet pribadi yang dia yakini akan membawanya ke Burundi, malah mendarat di ibu kota Rwanda, Kigali.
Pada September 2021 dia dinyatakan bersalah mendukung kelompok pemberontak di balik serangan mematikan pada 2018 dan 2019 di Rwanda.
Rusesabagina dibebaskan bersama Callixte Nsabimana, juru bicara Gerakan Rwanda untuk Perubahan Demokratis - sebuah partai politik oposisi.
Sementara itu, pihak pemerintah mengatakan tidak seorang pun boleh berada di bawah ilusi tentang apa artinya ini, karena ada konsensus bahwa kejahatan serius telah dilakukan, dan mereka dihukum.
"Di bawah hukum Rwanda, pergantian hukuman tidak menghilangkan keyakinan yang mendasarinya,” terang seorang juru bicara pemerintah Rwanda.
"Rwanda mencatat peran konstruktif pemerintah AS dalam menciptakan kondisi untuk dialog mengenai masalah ini, serta fasilitasi yang disediakan oleh negara Qatar,” tambahnya.
(Susi Susanti)