INDIA - Kecanggihan artificial intelligence, ChatGPT menyedot perhatian banyak orang di dunia. Bahkan baru-baru ini seorang hakim di India meminta nasehat ke ChatGPT.
Hakim di Pengadilan Tinggi Punjab dan Haryana, Anoop Chitkara bingun saat hendak memberikan putusan terhadap terdakwa. Ia bertanya ke teknologi ChatGPT apakah Jaswinder Singh, terdakwa pembunuhan dan penyerangan harus dibebaskan dengan jaminan.
 BACA JUGA:
Singh sebelumnya meminta penangguhan hukuman penjara. Ia ditangkap pada 2020 atas dugaan melakukan penyerangan dan membunuh seseorang. Karena bingung bagaimana menangani situasi tersebut, hakim Anoop Chitkara memutuskan untuk mencari nasihat dari GPT-4.
Menurut laporan setebal 94 halaman oleh OpenAI, GPT-4 merupakan pembaruan terbaru ChatGPT yang menunjukkan kinerja tingkat manusia pada berbagai tolok ukur profesional dan akademik.
"Apa yurisprudensi dibebaskan dengan jaminan ketika penyerang menyerang dengan kejam?" tanya sang hakim.
“Jika penyerang telah didakwa dengan kejahatan kekerasan yang melibatkan kekejaman, mereka dapat dianggap sebagai bahaya bagi masyarakat dan berisiko melarikan diri,” jawab ahli yudisial cybernetic tersebut.
 BACA JUGA:
“Dalam kasus seperti itu, hakim mungkin cenderung tidak memberikan jaminan atau menetapkan jumlah jaminan yang sangat tinggi untuk memastikan bahwa terdakwa hadir di pengadilan dan tidak menimbulkan risiko bagi keselamatan publik,” sambungnya.
"Namun, secara umum, jika penyerang telah didakwa dengan kejahatan kekerasan yang melibatkan kekejaman, seperti pembunuhan, penyerangan yang diperparah, atau penyiksaan, mereka dapat dianggap sebagai bahaya bagi masyarakat dan berisiko melarikan diri," aplikasi itu menambahkan.
Follow Berita Okezone di Google News