Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sumbawa Diterjang Banjir Bandang, Belasan Rumah Hanyut dan Ternak Mati

Binti Mufarida , Jurnalis-Rabu, 05 April 2023 |11:12 WIB
Sumbawa Diterjang Banjir Bandang, Belasan Rumah Hanyut dan Ternak Mati
Banjir bandang di Sumbawa. (Foto: BNPB)
A
A
A

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir bandang menerjang dan menghanyutkan 12 rumah penduduk di wilayah Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Selain itu sebanyak 34 rumah terendam banjir yang datang secara tiba-tiba setelah turun hujan dengan intensitas tinggi.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan dari data Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, sedikitnya ada 829 jiwa dari 208 KK yang tinggal di 13 desa 5 kecamatan telah terdampak bencana tersebut.

“Di samping itu, banjir bandang juga menghanyutkan 1 pabrik penggilingan dan merusak 27 hektar lahan padi siap panen, serta merendam 99 hektar areal persawahan lainnya dan 3 mobil,” ungkap Aam sapaan akrab Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Rabu (5/4/2023).

Dari laporan BPBD Kabupaten Sumbawa yang diambil dari kesaksian warga terdampak, banjir bandang datang begitu cepat, dan merupakan peristiwa yang pertama kalinya terjadi di wilayah itu.

“Banjir tiba-tiba datang. Ndak pernah (sebelumnya), baru kali ini banjir yang luar biasa dahsyat,” ungkap salah satu warga.

Dari laporan visual, rumah-rumah warga porak-poranda diterjang derasnya aliran air. Beberapa hewan ternak mati karena tak sempat diselamatkan oleh pemiliknya saat digembalakan di ladang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materil masih dalam pendataan lebih lanjut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa, Muhammad Nurhidayat, dalam laporan hasil asesmen sementara mengatakan bahwa banjir bandang itu dipicu oleh beberapa faktor. Selain tingginya intensitas curah hujan di wilayah Sumbawa dan sekitarnya, peristiwa banjir bandang juga diduga disebabkan oleh banyaknya lahan tandus akibat penebangan liar sehingga mengurangi cakupan dan intensitas penyerapan air tanah.

“Banyak lahan tandus akibat penebangan liar,” ujar Nurhidayat dalam laporannya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement