Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Pacitan, Penyokong Awal Perang Diponegoro yang Ditekuk Kolonial Belanda

Solichan Arif , Jurnalis-Rabu, 05 April 2023 |05:00 WIB
Kisah Pacitan, Penyokong Awal Perang Diponegoro yang Ditekuk Kolonial Belanda
Pangeran Diponegoro (Foto: Dok Istimewa)
A
A
A

PACITAN - Kabupaten Pacitan Jawa Timur merupakan tempat kelahiran Presiden RI ke VI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di awal perang Jawa (1825-1830), Pacitan diwarnai dengan kecamuk sosial politik.

Pergolakan terjadi setelah rakyat Pacitan mempertontonkan sikap perlawanan terhadap kekuasaan kolonial Belanda. Sikap politik di awal perang Jawa itu dipicu oleh kedatangan utusan Pangeran Diponegoro.

Amat Aris atau Amat Daris, yakni nama utusan Diponegoro, berhasil membujuk Bupati Pacitan Mas Tumenggung Jogokaryo I (1819-1926) atau Kiai Jogokaryo atau Mas Tumenggung Jimat, untuk bergabung dalam pemberontakan.

Kiai Jogokaryo pun menghimpun kekuatan. Di bawah komando bupati, rakyat Pacitan terlibat dalam gerakan pasukan Pangeran Diponegoro yang melawan Belanda.

Mengetahui hal itu, kaki tangan kolonial Belanda di Pacitan, memilih angkat kaki dari Pacitan. Termasuk Johannes Wormer, wakil pengawas perkebunan lada dan kopi kolonial Belanda di Pacitan.

Wormer diam-diam melarikan diri ke Surakarta. Ia berhasil keluar Pacitan setelah menyamar dengan mengenakan pakaian haji. “Pacitan jatuh ke tangan pemberontak (Pasukan Diponegoro) pada 6 Agustus 1925,” demikian dikutip dari buku Antara Lawu dan Wilis (2021).

Setiba di Surakarta, Wormer melaporkan apa yang sedang terjadi kepada pejabat residen Surakarta Hendrik Mauritz Mac Gillavry (1797-1835). Disampaikan bahwa orang-orang Diponegoro telah menguasai Pacitan.

Oleh pejabat residen, Wormer diperintah kembali ke Pacitan. Bersama Francois Deux dan sejumlah pasukan, ia mendapat misi merebut Pacitan kembali.

Deux merupakan warga Perancis, seorang penyewa tanah yang menjadi kaya raya karena bisnis pabrik gula. Deux menikah dengan putri Pakubuwono IV yang bergelar Raden Ajeng Adiningrum.

Setiap pergi kemanapun Deux selalu berpenampilan layaknya orang Jawa. Ia selalu mengenakan peci hitam, yakni yang dipakai lelaki Jawa, terutama saat ke masjid pada hari Jumat.

Bersama dengan itu, Gubernur Hindia Belanda Jenderal De Kock (1822-1830) mengeluarkan ultimatum kepada semua warga Kerajaan Yogyakarta untuk kembali bergabung dengan pemerintah kolonial dan melawan pemberontak (Diponegoro).

Pernyataan sekaligus peringatan terakhir itu dikeluarkan pada 26 September 1825. Ultimatum itu sampai ke telinga Bupati Pacitan Mas Tumenggung Jogokaryo I dan membuatnya gentar.

Karenanya begitu tiba di Pacitan, Womer dan Deux dengan mudah merebut kembali Pacitan. Perlawanan pasukan Diponegoro di bawah komando Amat Aris juga dengan mudah ditumbangkan.

Sebagai hukuman, jabatan Bupati Mas Tumenggung Jogokaryo I dipreteli. Kolonial Belanda melalui Residen Surakarta Hendrik Mauritz Mac Gillavry mencopot Mas Tumenggung Jogokaryo I dan sekaligus mengangkat Mas Sumodiwiryo (Putra sulung Mas Tumenggung Jogokaryo I) sebagai pengganti.

Sejumlah orang yang merasa tidak puas dengan perubahan yang terjadi, diam-diam melakukan perlawanan. Sekitar 25 orang bersenjata yang dipimpin Panembahan Bagor melakukan serangan brutal.

Rumah wormer dibakar. Gudang kopi dan lada kolonial dihancurkan, termasuk membunuh lurah dan menikam Bupati Mas Sumodiwiryo beserta beberapa kerabatnya.

Dalam peristiwa 9 Oktober 1825 itu Bupati Pacitan Mas Sumodiwiryo yang belum lama dilantik, tewas. Pada saat peristiwa terjadi, Wormer dan Mas Tumenggung Jogokaryo I (bupati lama), ayah Mas Sumodiwiryo sedang tur inspeksi ke pedalaman.

Atas insiden itu, pasukan Mas Tumenggung Jogokaryo I dan kolonial Belanda melakukan serangan balik. Pasukan pemberontak (Pasukan Diponegoro) yang dipimpin Dipoatmojo, yakni yang mengaku putra Diponegoro, dihabisi.

“Perdamaian di Pacitan sekali lagi hampir sepenuhnya dipulihkan dan penduduk desa dapat kembali ke permukiman mereka”.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement