NEW YORK - Amerika Serikat (AS) mengatakan jurnalis Evan Gershkovich ‘ditahan secara tidak sah’ oleh Rusia dan menyerukan pembebasannya segera.
Gershkovich, seorang reporter berpengalaman Rusia, ditangkap bulan lalu di kota Yekaterinburg saat bekerja untuk Wall Street Journal (WSJ).
Sejak itu dia secara resmi didakwa melakukan mata-mata, tetapi WSJ membantahnya.
Ini adalah pertama kalinya Moskow menuduh jurnalis AS melakukan spionase sejak era Soviet.
Penunjukan "salah ditahan" di AS berarti kasus tersebut sekarang akan dipindahkan ke kantor Utusan Khusus untuk Urusan Penyanderaan. Ini akan meningkatkan profil kasus tersebut dan memungkinkan pemerintah mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk mengamankan pembebasannya.
Juru bicara departemen luar negeri AS Vedant Patel mengatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memutuskan bahwa Evan Gershkovich ditahan secara tidak sah oleh Rusia.
Dia menyerukan "pembebasan segera" Gershkovich dan mengutuk penindasan berkelanjutan Kremlin terhadap suara-suara independen di Rusia, dan perang berkelanjutannya melawan kebenaran.
Patel mengatakan kepada wartawan sebelumnya pada Senin (10/4/2023) bahwa Rusia belum memberikan pejabat konsuler AS akses ke Gershkovich, yang merupakan pelanggaran hukum internasional.
Sementara itu, kementerian luar negeri Rusia pada pekan lalu mengatakan masalah akses konsuler telah diselesaikan tetapi menambahkan bahwa keributan di AS tentang kasus ini, yang ditujukan untuk menekan otoritas Rusia tidak ada harapan dan tidak masuk akal.
WSJ pun tak tinggal diam dan langsung berkomentar terkait masalah ini. "Perbedaan ini akan membuka sumber daya dan perhatian tambahan di tingkat tertinggi pemerintah AS dalam mengamankan pembebasannya,” tulis WSJ.
"Kami melakukan segala daya kami untuk mendukung Evan dan keluarganya," tambahnya.
Gershkovich, 31, terkenal di kalangan koresponden asing di Moskow. Editor BBC Rusia Steve Rosenberg menggambarkannya sebagai reporter yang luar biasa dan jurnalis yang berprinsip tinggi.
WSJ mengatakan reporternya telah putus kontak dengan editornya pada 28 Maret saat berada di Yekaterinberg.
Dinas keamanan FSB Rusia mengatakan telah menghentikan "aktivitas ilegal" dengan menahan jurnalis tersebut.
Pengawas kebebasan pers Reporters Without Borders mengatakan dia telah pergi ke Yekaterinburg untuk meliput kelompok tentara bayaran Rusia Wagner, yang telah mengambil bagian dalam beberapa pertempuran terberat di Ukraina timur.
Menurut sebuah laporan oleh James Foley Legacy Foundation, yang mengadvokasi kebebasan orang Amerika yang disandera di luar negeri, setidaknya 65 orang Amerika ditahan secara tidak adil di luar negeri pada tahun 2022.
Yayasan ini dinamai jurnalis AS yang diculik di Suriah dan dibunuh oleh kelompok Negara Islam pada 2014.
(Susi Susanti)