“Sejauh menyangkut penanggalan buku Injil, tidak diragukan lagi bahwa buku itu diproduksi tidak lebih dari abad keenam,” tulis para ilmuwan dalam penelitian tersebut.
“Meskipun sejumlah manuskrip bertanggal dari periode ini terbatas, perbandingan dengan manuskrip Syria memungkinkan kita untuk mempersempit kerangka waktu yang mungkin ke paruh pertama abad keenam,” tambah mereka.
Karena kelangkaan perkamen di wilayah tersebut sekitar 1.300 tahun yang lalu, halaman sering digunakan kembali, kebanyakan dengan menghapus teks Alkitab sebelumnya.
“Penemuan ini membuktikan betapa produktif dan pentingnya interaksi antara teknologi digital modern dan penelitian dasar ketika berhadapan dengan manuskrip abad pertengahan,” kata Claudia Rapp, direktur Institute for Medieval Research di Austrian Academy of Sciences.
(Nanda Aria)