Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bom Asap Dilemparkan ke Arahnya, PM Jepang Fumio Kishida Langsung Dievakuasi

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 15 April 2023 |12:23 WIB
Bom Asap Dilemparkan ke Arahnya, PM Jepang Fumio Kishida Langsung Dievakuasi
Petugas membekuk pelaku yang diduga melemparkan bom asap ke arah PM Jepang (Foto: Reuters)
A
A
A

TOKYO Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida telah dievakuasi tanpa cedera dari acara publik setelah bom asap dilemparkan ke arahnya.

Media lokal melaporkan seseorang ditahan di tempat kejadian di Wakayama, di mana Kishida seharusnya memberikan pidato.

Seorang saksi mengatakan mereka melihat seseorang melemparkan sesuatu, diikuti asap, sedangkan yang lain mengatakan mereka mendengar ledakan besar. Tidak ada cedera yang dilaporkan.

Video menunjukkan petugas menumpuk di atas seseorang, diyakini sebagai tersangka.

Polisi mengatakan mereka telah melakukan penangkapan, tetapi sejauh ini menolak berkomentar lebih lanjut.

Penyiar publik Jepang, NHK, mengutip Kishida yang mengatakan ada "ledakan keras" di tempat tersebut.

"Polisi sedang menyelidiki detailnya, tapi saya ingin meminta maaf karena telah membuat banyak orang khawatir dan membuat mereka kesulitan,” terangnya.

Cuplikan siaran NHK di mana kerumunan orang tampaknya melarikan diri dari tempat kejadian.

Rekaman itu juga menunjukkan orang-orang berkerumun di sekitar satu orang, menahannya, dan kemudian membawanya pergi.

Orang yang ditahan ditangkap karena dicurigai menghalangi acara itu.

Kishida diketahui baru saja mulai menyampaikan pidato setelah berkeliling pelabuhan nelayan di Wakayama untuk acara kampanye ketika benda itu terlempar dan dia berlindung.

Laporan media lokal mengatakan dia akan melanjutkan jadwal yang direncanakan untuk sisa hari itu.

"Saya tercengang. Jantung saya masih berdetak kencang,” terang seorang wanita di tempat kejadian kepada NHK.

Seseorang yang mengatakan mereka melihat sebuah benda terbang di udara mengatakan itu memberi mereka perasaan buruk, sehingga mereka langsung berlari cepat.

"Kemudian kami mendengar suara yang sangat keras. Itu membuat putri saya menangis," tambah mereka.

Saksi lain mengatakan kepada NHK bahwa kerumunan mulai bubar dengan panik sebelum ledakan terdengar, karena seseorang mengatakan ada bahan peledak yang dilemparkan.

"Hal seperti ini terjadi di tengah kampanye pemilu yang merupakan dasar demokrasi sangat disesalkan. Ini adalah kekejaman yang tak termaafkan,” terang Hiroshi Moriyama, anggota Partai Demokrat Liberal Kishida.

Serangan kekerasan sangat jarang terjadi di Jepang. Tapi ada ketakutan soal keamanan di sekitar politisi, setelah mantan PM Shinzo Abe ditembak mati saat kampanye pada tahun lalu.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement