Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Angka Kelahiran Melorot, PM Jepang Sebut Negaranya Tak Dapat Berfungsi Sebagai Masyarakat

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 24 Januari 2023 |10:19 WIB
Angka Kelahiran Melorot, PM Jepang Sebut Negaranya Tak Dapat Berfungsi Sebagai Masyarakat
Jepang sebut angka kelahiran melorot (Foto: 123RF)
A
A
A

JEPANG - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengatakan negaranya hampir tidak dapat berfungsi sebagai masyarakat karena tingkat kelahiran yang menurun.

Kishida mengatakan ini adalah kasus yang harus diselesaikan"sekarang atau tidak sama sekali".

Jepang - populasi 125 juta - diperkirakan memiliki kurang dari 800.000 kelahiran tahun lalu. Pada 1970-an, angka itu lebih dari dua juta.

Tingkat kelahiran melambat di banyak negara, termasuk tetangga Jepang.

BACA JUGA:  Situasi Kritis, Jepang Catat Rekor Terendah Jumlah Kelahiran

Tetapi masalah ini sangat akut di Jepang karena harapan hidup telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir, yang berarti semakin banyak orang tua, dan semakin sedikit pekerja yang mendukung mereka.

BACA JUGA: Hadapi Masalah Populasi, China Akan Berlakukan Kebijakan Tingkatkan Angka Kelahiran 

Jepang sekarang memiliki proporsi orang berusia 65 tahun ke atas tertinggi kedua di dunia - sekitar 28% - setelah negara kecil Monaco, menurut data Bank Dunia.

"Jepang berada di ambang apakah kita dapat terus berfungsi sebagai masyarakat," terangnya kepada anggota parlemen, dikutip BBC.

“Memfokuskan perhatian pada kebijakan mengenai anak dan mengasuh anak adalah masalah yang tidak bisa menunggu dan tidak bisa ditunda,” lanjutnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement