Dia mengatakan bahwa dia akhirnya ingin pemerintah menggandakan pengeluarannya untuk program-program terkait anak. Sebuah badan pemerintah baru untuk fokus pada masalah ini akan dibentuk pada April mendatang.
Namun, pemerintah Jepang telah mencoba mempromosikan strategi serupa sebelumnya, namun tidak berhasil.
Seperti diketahui, pada 2020, para peneliti memproyeksikan populasi Jepang turun dari puncak 128 juta pada tahun 2017 menjadi kurang dari 53 juta pada akhir abad ini. Menurut data resmi, populasi saat ini hanya di bawah 125 juta. Jepang terus menerapkan undang-undang imigrasi yang ketat meskipun ada beberapa relaksasi, tetapi beberapa ahli sekarang mengatakan bahwa aturan tersebut harus dilonggarkan lebih lanjut untuk membantu mengatasi masyarakat yang menua.
Turunnya tingkat kelahiran didorong oleh berbagai faktor, termasuk kenaikan biaya hidup, lebih banyak perempuan dalam pendidikan dan pekerjaan, serta akses yang lebih besar terhadap kontrasepsi, yang menyebabkan perempuan memilih untuk memiliki anak lebih sedikit.
Pekan lalu, China melaporkan penurunan populasi pertamanya selama 60 tahun.
(Susi Susanti)