BANDUNG BARAT - Akses jalan penghubung antara Kecamatan Cipatat dan Kecamatan Saguling di Kabupaten Bandung Barat (KBB) rawan terjadi longsor susulan. Terutama d lokasi yang beberapa waktu lalu sempat terjadi longsor, saat ini masih licin dan dipenuhi lumpur.
Sedikitnya terdapat delapan titik longsor di akses jalan sepanjang Kecamatan Cipatat dan Saguling tersebut. Akibatnya beberapa pengendara yang hendak mudik ke daerah Saguling, Cipongkor, Rongga, dan Gununghalu, harua hati-hati karena rawan terjatuh akibat licin.
"Jalan di sini masih licin dan rawan, beberapa pemudik yang tidak tahu kondisi jalan ada yang terjatuh karena gundukan tanah, lumpur, serta adanya limpasan air," kata salah seorang warga Rizal (34), Kamis (20/4/2023).
Dia menyebutkan ada puluhan kendaraan pemudik yang sempat terjatuh. Rata-rata mereka tidak mengetahui bahwa kondisi jalan masih dipenuhi lumpur. Lokasi paling banyak motor pemudik jatuh terjadi di titik longsor Cigalieung dan Jembatan Lima.
Pasalnya di dua lokasi itu badan jalan yang dipenuhi lumpur cukup panjang ditambah tak ada lampu penerangan jalan (PJU). Mayoritas kecelakaan terjadi saat malam hari, mungkin karena pengendara menyangka lumpur kering, padahal masih basah dan licin.
"Bahkan ada sempat kejadian lima kendaraan pemudik yang jatuh bersamaan di lokasi longsor," kata dia.
Dirinya bersama warga lainnya melakukan gotong royong untuk membersihkan material longsor. Namun upaya tersebut tidak terlalu efektif dan berharap Dinas Pemadam Kebakaran ikut terjun untuk membersihkan sisa lumpur dengan cara disemprot oleh selang air.
Bencana longsor di Jalan Cipatat-Saguling ini terjadi Selasa (18/4/2023), sekitar pukul 19.00 WIB. Bencana ini dipicu hujan deras dengan waktu cukup panjang ditambah angin kencang, sehingga menyebabkan tebing di lokasi jenuh dan ambrol menutup jalan. Tidak hanya satu titik, BPBD KBB mendata jumlah longsor di Jalan Cipatat-Saguling mencapai enam titik dengan kondisi bervariasi.
(Khafid Mardiyansyah)