Melihat video eksplisit dan kemudian ditawari hubungan intim dengan seseorang atau program, yang terakhir lebih sering dipilih.
Tidak hanya itu, peserta lebih cenderung mencoba berteman, berhubungan seks bahkan membuka hubungan intim dengan bot.
"Tetap saja, penelitian inovatif ini berhasil memanipulasi gairah (seksual) dan valensi peserta dan memberikan bukti kuantitatif pertama yang menyatakan factor,” lanjutnya.
Penelitian, yang berharap untuk melihat bagaimana gairah seksual dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, telah beralih ke kemungkinan hubungan erotis dengan robot.
Temuan itu didokumentasikan dalam "Hot for Robots!", yang menemukan bahwa "pria lebih bersedia berhubungan seks dan terlibat dalam hubungan intim dengan robot daripada wanita".
(Susi Susanti)