NEPAL - Seorang dokter asal Amerika Serikat (AS) meninggal dunia saat mendaki Gunung Everest.
Menurut kedutaan AS di Nepal, Jonathan Sugarman, 69, dari Seattle, sedang mendaki gunung itu bersama layanan pemandu negara bagian Washington ketika dinyatakan meninggal pada Senin (1/5/2023).
"Simpati terdalam kami sampaikan kepada keluarga dan teman-temannya," kata kedutaan.
"Kedutaan sedang berhubungan dengan keluarga Dr Sugarman dan dengan pihak berwenang setempat. Untuk menghormati privasi keluarga, kami tidak bisa berkomentar lebih jauh,” lanjutnya.
Tidak ada penyebab kematian yang diinformasikan.
Perusahaan pemandu International Mountain Guides (IMG) mengatakan kematiannya bukan akibat kecelakaan pendakian atau kondisi rute di gunung.
IMG yang berbasis di Washington mengatakan di blognya pada Senin (1/5/2023) bahwa salah satu anggota rombongan pendakiannya telah meninggal.
"Tim panjat tebing IMG yang lain bekerja sebaik mungkin mengingat keadaannya," kata pemilik Eric Simonson.
Dia adalah orang keempat yang meninggal di Everest selama musim pendakian musim semi ini. Pada April lalu, tiga porter Sherpa meninggal setelah jatuh ke jurang.
Dikutip media AS, Sugarman adalah pensiunan spesialis kedokteran keluarga dan mantan profesor Universitas Washington.
Menurut majalah Outside, dokter tersebut sempat mencoba mendaki Everest pada 2022, namun berbalik setelah mencapai Camp 3.
Dia sebelumnya berjuang dengan edema paru ketinggian tinggi (HAPE) - kondisi berbahaya yang disebabkan oleh perubahan ketinggian yang cepat. Hal ini diungkapkan Sugarman dalam sebuah wawancara dengan situs web pendaki gunung Uphill Athlete.
Dokter Sugarman mengatakan kepada situs web bahwa dia mengalami HAPE pada 2016 selama upaya puncak lainnya di pegunungan Himalaya dan terpaksa kembali.
Pasang Sherpa, wanita Nepal pertama yang mendaki Everest, mengatakan kepada CNN bahwa Sugarman "meninggal di Kamp 2 setelah dia mulai merasa tidak enak badan".
Everest adalah titik tertinggi di bumi dengan ketinggian 29.032 kaki (8.849 m).
Orang Amerika terakhir yang meninggal di sana, pria Connecticut Puwei Liu, meninggal karena kelelahan pada 2021 setelah mencapai kamp tertinggi di gunung tersebut.
(Susi Susanti)