Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sekjen PBB: 258 Juta Orang di 58 Negara Menghadapi Ancaman Kelaparan

Muhammad Fadli Rizal , Jurnalis-Kamis, 04 Mei 2023 |16:38 WIB
Sekjen PBB: 258 Juta Orang di 58 Negara Menghadapi Ancaman Kelaparan
Ilustrasi (Antara)
A
A
A

JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut sebuah laporan baru tentang kelaparan global. Dalam laporan itu umat manusia disebut gagal mengakhiri kelaparan. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan laporan itu sebagai ‘dakwaan yang menyakitkan’.

Ia menyebut berdasarkan laporan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) saat ini ada 258 juta orang di 58 negara menghadapi ‘kerawanan pangan akut pada krisis atau tingkat yang lebih buruk’ pada tahun 2022.

Laporan Global tentang Krisis Pangan terbaru, yang dirilis Rabu (3/5/2023) menyebut angka itu naik dari 193 juta orang di 53 negara setahun sebelumnya. Jumlah orang yang mengalami kerawanan pangan parah juga meningkat selama empat tahun berturut-turut.

“Lebih dari seperempat miliar orang sekarang menghadapi tingkat kelaparan akut, dan beberapa berada di ambang kelaparan. Itu tidak masuk akal,” tulis Guterres dikutip Xinhua.

"Edisi ketujuh dari Laporan Global tentang Krisis Pangan ini merupakan dakwaan yang menyakitkan atas kegagalan umat manusia untuk membuat kemajuan menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk mengakhiri kelaparan dan mencapai ketahanan pangan dan peningkatan gizi untuk semua," katanya.

FAO mengatakan guncangan ekonomi telah melampaui konflik sebagai pendorong global utama di balik kerawanan pangan dan malnutrisi yang parah.

"Guncangan ekonomi global kumulatif yang berkontribusi pada ketahanan pangan termasuk kenaikan harga pangan dan gangguan pasar,” tulis FAO.

Kendati demikian, FAO menemukan bahwa konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina telah berdampak buruk pada ketahanan pangan global, sebagian karena kontribusi signifikan yang secara tradisional diberikan kedua negara pada produksi komoditas pangan utama termasuk gandum, jagung, dan minyak bunga matahari.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement