JAKARTA- Inilah yang akan terjadi jika Vladimir Putin mati. akibat kondisi kesehatan Presiden Rusia dikabarkan memburuk.
Melansir dari ndtv, ini yang bakal terjadi jika Vladimir Putin mati jika kondisi kesehatan sangat mengkhawatirkan. Dilaporkan, dia mengalami sakit parah di kepalanya, penglihatan kabur, mati rasa di lidah, lengan dan kaki kanannya.
Laporan lain menyebutkan jika Putin tengah mengidap penyakit kanker dan juga parkinson.
Dengan banyaknya kabar kesehatan Putin yang terus menurun, publik mulai menanyakan bagaimana jika presiden yang telah berkuasa selama 23 tahun itu meninggal? Siapa yang akan memimpin Rusia? dan apa yang akan terjadi pada dunia?.
Melansir dari Newsweek, jika Vladimir Putin meninggal maka secara konstitusi, Mikhail Mishustin selaku perdana menteri akan naik jabatan sebagai presiden.
"Faktanya, begitulah cara Putin naik ke tampuk kekuasaan pada 1999, menyusul pengunduran diri (mantan Presiden) Yeltsin pada malam tahun baru" kata Yuri Zhukov, profesor di University of Michigan.
Meski begitu, kekuasaan pejabat pengganti presiden sangatlah terbatas. Mereka tidak dapat membubarkan lembaga legislatif negara, tidak dapat mengeluarkan referendum ataupun juga mengusulkan perubahan konstitusi.
Kalaupun benar Mikhail Mishustin yang akan naik ke tampuk kekuasaan, belum tentu dirinya akan dapat bertahan lama. Hal ini tidak lepas dari permainan para elit Rusia yang akan menyukainya atau tidak.
Lantas bagaimana dengan kelanjutan perang Rusia dan Ukraina?
Jika Vladimir Putin meninggal dunia, tentu akan ada ketidakseimbangan di dalam pemerintahan Rusia. Oleh sebab itu, Rusia akan lebih fokus pada urusan dalam negeri, bukan luar negeri. Sehingga besar kemungkinan perang Rusia dan Ukraina akan berhenti.
"Jika Putin mati, tidak akan ada perang. Rezim otoriter berbahaya karena resikonya sangat besar. Karena semuanya tidak dapat bergantung pada satu orang. Ketika orang seperti itu pergi, institusi berhenti. Jika dia tidak ada, mereka akan terlibat dalam kebijakan dalam negeri, bukan kebijakan luar negeri," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dalam wawancara dengan David Letterman.
(RIN)
(Rani Hardjanti)