JAKARTA - Peristiwa pembunuhan Serka Heru Santoso di tangan preman di Hugo's Café sangat membekas di Serda Ucok Tigor Simbolon. Hingga akhirnya jiwa korsa prajurit baret merah Kopassus itu bergolak dan rela dihukum untuk membalas dendam kematian rekannya tersebut dengan mengeksekusi 4 preman di Lapas Kelas II B Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
Keempatnya adalah Yohanes Juan Manbait, Gamaliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, dan Hendrik Benyamin Sahetapy Engel. Keempatnya bertanggung jawab atas kematian Serka Heru.
Atas perbuatannya itu, Serda Ucok divonis 11 tahun penjara. Prajurit baret merah Kopassus ini diketahui telah bebas. Dalam beberapa kesempatan, beredar aktivitas Serda Ucok di media sosial.
Seperti salah satu video di TikTok yang memperlihatkan kondisi Serda Ucok saat ini. Dalam video yang diunggah oleh @gie&ros diperlihatkan pria yang memegang kamera mengatakan bahwa Serda Ucok sangat berbakat dalam outbound. Namun hal tersebut langsung dibantah oleh Serda Ucok.
"Dalam outbound ga ada yang jago. Kita punya ilmunya kenapa tidak kita manfaatkan.' kata Serda Ucok dalam video tersebut, dikutip, Rabu (10/5/2023).
Serda Ucok dikabarkan bergabung kedalam satuan telik sandi atau intelijen di Grup 3/Sandhi Yudha yang bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur.
Namun kabar bergabungnya Serda Ucok ke Grup 3 Kopassus hingga hari ini belum terkonfirmasi kebenarannya. Pasalnya, sejumlah pejabat TNI belum bisa memberikan keterangan.
Diketahui, Satuan Kopassus ini memiliki spesifikasi tugas perang rahasia ‘Clandestine Operation’, termasuk kemampuan dalam intelijen tempur atau combat intell,dan counter insurgency (kontra pemberontakan).
Pasukan ini malang melintang di berbagai operasi, baik dalam negeri maupun luar negeri. Salah satu operasi sukses yang dijalankan adalah saat melakukan operasi rahasia di negara Belanda.
(Fahmi Firdaus )