JAMBI - Sebanyak 55 bakal calon legislatif (bacaleg) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Jambi mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Jambi di kawasan Telanaipura, Kota Jambi, Jumat (12/5/2023).
Namun ada satu nama bacaleg yang menjadi perhatian publik, yaitu Joko Widodo. Namun nama tersebut bukan orang nomor satu di negeri, melainkan kader dari partai berlambang Kakbah tersebut. Uniknya lagi, pria tersebut juga dipanggil Jokowi sehari-harinya.
"Kami DPW PPP Provinsi Jambi mengantarkan 55 orang kader terbaik kami untuk mendaftar bacaleg di KPU Provinsi Jambi," ungkap Ketua DPW PPP Provinsi Jambi Muhammad Fadhil Arif, Jumat (12/5/2023).

Dirinya bersyukur semua persyaratan sudah terpenuhi oleh KPU Provinsi Jambi. Saat ini dia sedang menunggu proses selanjutnya.
"Alhamdulillah semua syaratnya sudah terpenuhi oleh KPU dan menunggu proses selanjutnya. Mudah-mudahan di hari Jumat ini bertanda baik bagi partai PPP," ujar Fadhil.
Dia juga memperkenalkan kadernya yang namanya persis seperti nama Presiden Jokowi (Joko Widodo).
"Iya ada kader kami namanya Joko Widodo. Terinspirasi dengan nama Presiden Jokowi. Dia sebagai bacaleg di Kota Jambi. Semoga seberuntung nama Pak Presiden Jokowi," harapnya.
Sedangkan Joko Widodo, bacaleg PPP ini mengaku nama yang disandangnya merupakan pemberian dari orangtuanya pada 36 tahun lalu.
"Iyo bapak saya langsung yang memberikan. Kalau alasannya, karena sewaktu Pak Soeharto yang jadi presiden yang namanya ada O atau bernada nama Jawa cepat dapat pekerjaan," tandas pria yang akrab dipanggil Jokowi ini juga.
Namun, dia mengaku tidak ada darah keturunan orang Jawa. "Pada dasarnya bukan orang Jawa, tapi keturunan Jambi dan Padang," tuturnya.
Saat ditanya kenapa memilih PPP sebagai jalur politik. Menurutnya, karena kiblat kita orang Islam adalah Kakbah. "Selain itu, lebih religius dan adem," ujarnya.
Dia berharap di dapil Alam Barajo, Kota Jambi bisa meraih suara banyak. "Kita berharap bisa menang pileg mendatang. Saya ingin membangun Kota Jambi lebih religius lagi, jauh dari maksiat dan korupsi serta penyakit masyarakat lainnya," tandasnya.
(Fahmi Firdaus )