JAKARTA – Sebanyak ratusan pemuda menghadiri Borneo Youth Camp 2023, yang diselenggarakan oleh OIC Youth Indonesia, DPD IMM Kalimantan Barat, dan NYC Indonesia, pada tanggal 11-14 Mei 2023 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
“Peserta akan diberikan kesempatan untuk belajar dari para pemimpin dan pakar dalam bidang lingkungan, pembangunan berkelanjutan, dan kewirausahaan sosial melalui rangkaian acara yang penuh inspirasi dan bermanfaat, “ujar Presiden OIC Youth Indonesia, Astrid Nadya Rizqita, dalam keterangannya, Minggu (15/5/2023).
Selain serangkaian pidato dari para pemimpin nasional dan internasional, acara Borneo Youth Camp 2023 juga menampilkan tiga sesi panel yang menarik dan bermanfaat bagi para peserta, dengan topik yang sangat relevan dan menantang.
Astrid mengatakan, sejumlah tokoh penting memberikan sambutan diantaranya Menteri Pemuda dan Olahraga RI Ario Bimo Nandito Aritedjo, Menteri Koperasi dan UKM RI Tenten Masduki, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Selain itu ada juga Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dan lain sebagainya.
“Sesi pertama membahas topik Green Economy and Entrepreneurship, dengan menghadirkan para ahli dan praktisi bisnis yang membangun usaha berkelanjutan dan ramah lingkungan yaitu COO Plasticpay Yan Kurniawan, Presiden Asian African Youth Government Respiratori Saddam Al Jihad, Staf Ahli Kemenkop UKM RI Rulli Nuryanto dan anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra,” ungkapnya.
Sesi kedua adalah Interfaith Dialogue and Leadership for Environment, yang akan membahas pentingnya dialog antar agama dan kepemimpinan dalam mempromosikan keberlanjutan dan pelestarian lingkungan hidup.
“Sesi panel diisi oleh Nazhath Faheema, Ahmad Arafat, Budy Sugandi, dan Hening Parlan. Para peserta belajar tentang cara-cara untuk membangun kerjasama yang harmonis antara pemeluk agama yang berbeda dan mengembangkan kepemimpinan yang efektif dalam memajukan isu-isu lingkungan hidup,” ujarnya.
Sedangkan sesi ketiga adalah Advancing Youth in STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) yang membahas cara-cara untuk mempromosikan partisipasi anak muda dalam bidang STEM dan mempersiapkan mereka untuk berkarir dalam bidang ini.
“Ketiga sesi panel ini diharapkan akan memberikan wawasan yang bermanfaat dan membantu para peserta untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan yang kompleks di masa depan, khususnya dalam bidang keberlanjutan dan lingkungan hidup,” urainya.
Dia berharap bahwa melalui program ini, para peserta dapat memperluas pengetahuan mereka dalam bidang lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
“Serta memperoleh pengalaman yang berharga dalam membangun hubungan dan jaringan internasional dengan sesama pemuda dari berbagai negara,” tutup Astrid.
(Fahmi Firdaus )