Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Siswa Diskors Usai Rekam Guru yang Menghardik Secara Rasial, Tuai Banyak Kritikan

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 17 Mei 2023 |11:43 WIB
Siswa Diskors Usai Rekam Guru yang Menghardik Secara Rasial, Tuai Banyak Kritikan
Siswa diskors usai merekam video guru yang mencerca secara rasial (Foto: Sun Sentinel/TNS)
A
A
A

MISSOURI – Sebuah sekolah menengah di Amerika Serikat (AS) menghadapi banyak kritik setelah menskors seorang siswa karena merekam gurunya menggunakan cercaan rasial di kelas.

Mary Walton, 15, merekam gurunya mengucapkan kata-n berulang kali pada 9 Mei di Glendale High School di Springfield, Missouri.

Sejak kejadian itu, pihak keluarga langsung menyewa pengacara dan meminta sekolah untuk meminta maaf.

Pengacaranya Natalie Hull mengatakan kepada BBC, selain permintaan maaf, siswa muda dan ibunya, Kate Welborn, telah meminta sekolah untuk menghapus penangguhan dari catatan akademiknya.

Pengacara berpendapat bahwa skorsing mengirimkan pesan yang salah kepada siswa.

"Jika Anda mengambil video seorang guru yang melakukan kesalahan, maka Anda sendiri juga bisa mendapat masalah," terangnya.

Pengacara mengatakan bahwa pada saat kejadian para siswa sedang mendiskusikan penghinaan rasial.

Dia menjelaskan guru yang tidak disebutkan namanya menyela dan menggunakan kata itu beberapa kali.

Video Walton menunjukkan sang guru terus mencerca ketika siswa memintanya untuk berhenti.

"Saya tidak menyebut siapa pun sebagai [cercaan]," kata guru itu dalam video tersebut.

"Aku bisa mengucapkan kata itu,” lanjutnya.

Hull mengatakan siswa berbagi video dengan ibu dan temannya, setelah itu diposting secara luas di media sosial tanpa sepengetahuannya.

Walton mengatakan kepada BBC bahwa dia ingin sekolah mengubah kebijakannya dan untuk mendidik staf dan siswa tentang bagaimana menanggapi jika insiden serupa yang melibatkan seorang guru terjadi lagi.

"Kebijakan itu salah diterapkan atau terungkap bahwa ada masalah dengan kebijakan tersebut dan tidak ada ketentuan pelapor," katanya.

Menurut sang ibu, Walton mengalami masa sulit setelah kejadian itu.

"Dia hanya ingin hal-hal kembali normal sehingga dia bisa menyelesaikan tahun sekolahnya," ujarnya.

Sementara itu, pejabat sekolah mengatakan mereka percaya siswa itu didisiplinkan dengan tepat. Guru yang menggunakan cercaan telah berhenti mengajar.

Sekolah menskors Walton pada 12 Mei selama tiga hari - jumlah maksimum untuk pelanggarannya berdasarkan pedoman sekolah.

Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan kepada BBC, Kepala sekolah, Josh Groves, mengecam tindakan guru tersebut dan mengatakan dia tidak lagi dipekerjakan di SMA Glendale.

Groves menambahkan bahwa sekolah yakin telah bertindak tepat dalam menanggapi insiden tersebut.

"Disiplin siswa bersifat rahasia, sesuai undang-undang federal, dan Sekolah Umum Springfield tidak dapat mengungkapkan secara spesifik terkait tindakan yang diambil," katanya.

"Buku pegangan siswa jelas, bagaimanapun, tentang konsekuensi penggunaan perangkat elektronik yang tidak tepat,” lanjutnya.

Tindakan Walton itu pun dibela oleh Kepala Asosiasi Berita Radio Televisi, yang menulis dalam sebuah surat kepada pejabat sekolah bahwa dia memiliki "kekhawatiran serius" tentang penangguhannya.

"Dia harus diberi selamat, bukan dihukum," tulis Dan Shelley dalam surat itu, dikutip Washington Post.

Dia menambahkan bahwa meskipun siswa itu bukan jurnalis, dia telah mengabadikan "peristiwa yang layak diberitakan" seperti yang dilakukan wartawan.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement